Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PERUSAHAAN patungan PT Krakatau Steel dan Posco Korea, Krakatau Posco berencana untuk melakukan invetasi tahap kedua pada ekosistem industri baja di Indonesia.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur Krakatau Posco Kim Kwang-Moo saat menerika kunjungan Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN Satvinder Singh, Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN Kwon Hee-Seog, dan pimpinan Korean Chamber of Commerce and Industry (Kocham), di Cilegon, Banten.
Kim Kwang-Moo menyebutkan juga akan meningkatkan kapasitas produksi baja hingga 6 juta ton per tahun. Dalam jangka waktu yang lebih panjang, Krakatau Posco berencana membangun sistem produksi Green Steel berbasis teknologi netralitas karbon sebagai respon untuk mengurangi gas rumah kaca.
Baca juga : Meraih Kemakmuran dari Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Australia
“Berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN, Krakatau Posco berencana melakukan investasi tahap kedua untuk memperluas kapasitas produksi dan membangun fasilitas hilir untuk produk baja kelas atas seperti baja otomotif,” kata Kim.
Sebagai tambahan, saat ini Posco Group juga sedang meninjau untuk turut serta membangun pondasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan kawasan ASEAN dengan memproduksi dan memasok bahan baterai EV dan baja otomotif EV dalam waktu dekat.
Baca juga : Perkuat Bisnis Nippon Group, KJL Tambah Armada Angkut
Duta Besar Korsel untuk ASEAN Kwon Hee Seog menyampaikan keyakinannya terhadap Krakatau Posco yang telah terbukti memiliki daya saing yang tinggi dan berhasil melalui krisis global yang terjadi akibat pandemi dengan membukukan profit yang tinggi selama 2021-2022.
"Kami optimis Krakatau Posco dapat terus berkontribusi dalam memperkuat daya saing industri masing-masing negara dengan memasok produk baja berkualitas tinggi ke kawasan ASEAN. Kami juga berharap bahwa Perusahaan dapat memainkan peran kunci dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.
Deputi Sekjen ASEAN Satvinder Singh menambahkan, Krakatau Posco adalah salah satu bukti perwujudan kerja sama regional antarnegara di ASEAN (Indonesia) dan Korea yang mampu memperkuat perekonomian di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Ia berharap kerja sama yang baik dengan pelaku industri Korea ini juga dapat terus berkembang.
“Krakatau Posco adalah kejutan bagi kami. Perusahaan ini menjadi model percontohan yang baik untuk kolaborasi dua negara yang sama-sama membangun perekonomian di ASEAN. Kami harap semangat ini dapat ditularkan kepada negara-negara lain di ASEAN agar misi kami di Asia Tenggara untuk memperkuat ekonomi dapat tercapai,” tutup Satvinder. (RO/Z-5)
PT Pertamina International Shipping (PIS) berhasil mengapalkan muatan slab steel atau lembaran baja sebanyak 30.400 metrik ton dari Morowali menuju Cilegon.
PEMERINTAH perlu mengambil langkah konkret guna melindungi sektor strategis nasional.
Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, mengonfirmasi pemerintahan AS membatalkan rencana untuk menggandakan tarif impor baja dan aluminium Kanada.
PRESIDEN AS Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk menaikkan tarif impor baja dan aluminium Kanada sebesar 25%. Jadi, total bea masuk menjadi 50%.
PT Krakatau Steel mengupayakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan perdagangan global. Salah satu upaya yang diambil perusahaan ialah memperkuat sinergi.
PT Gunung Raja Paksi (GRP), produsen baja swasta terbesar di Indonesia, menandatangani kesepakatan bersejarah dengan Primetals Technologies Ltd, perusahaan asal Eropa.
RUMAH sakit operasi plastik di Korea Selatan, JW Hospital, membuka pasar untuk Indonesia.
KONTINGEN parabalap sepeda Indonesia menorehkan prestasi membanggakan dengan membawa pulang sembilan medali pada ajang Korea Para-cycling Track Cup
Menlu Sugiono melakukan kunjungan kerja ke Seoul pada 21-22 Agustus 2025 untuk mempererat hubungan bilateral dengan pemerintahan baru Republik Korea.
Kepolisian Pulau Jeju, Korea selatan mengeluarkan aturan bagi wisatawan asing. Melanggar, wisatawan akan dikenakan denda.
Indonesia–Korea Higher Education Forum (IKHEF) 2025 sukses digelar pada 13 Agustus lalu di Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved