INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG), kemarin jatuh untuk hari ketiga berturut-turut, kali ini sebesar 0,9% menjadi 6.810 (-0,6% ytd). Di AS, indeks S&P500 mencatat penurunan hari keempat, kali ini sebesar 0,2% menjadi 3.991,1 (-0,3% ytd).
Di pasar obligasi, US treasury tenor 10 tahun turun sedikit di 3,92%, setelah mencapai level tertinggi tiga bulan pada hari sebelumnya, karena pasar membebani risalah pertemuan The Fed.
"Risalah menunjukkan inflasi tetap "jauh di atas" target 2% The Fed, dan pasar tenaga kerja masih sangat ketat, memberikan kontribusi untuk melanjutkan tekanan ke atas upah dan harga," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Julis Riken, Kamis (23/2).
Sementara itu, dari sektor perbankan, berdasarkan laporan bulanan kebijakan moneter Bank Indonesia/laporan M2, pertumbuhan kredit meningkat menjadi +11,4% / +11,0% YoY di bulan Desember.
Secara month to month, total kredit tumbuh Rp 68,2 triliun (+1,1% mtm). Pola pertumbuhan Desember 2022 serupa dengan Desember 2021, hanya dalam skala yang lebih besar, yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi yang menggembirakan.
"Total pertumbuhan kredit setahun penuh 2022 melampaui perkiraan kami sebesar 10,2%," kata analis perbankan Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo.
Sebanyak empat bank besar yang Mirae cover membukukan kinerja tahun penuh 2022 yang mengesankan dengan rekor laba bersih tertinggi, umumnya didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang kuat dan biaya provisi yang lebih rendah serta lonjakan pendapatan non-bunga. Semua kinerja bank sesuai dengan perkiraan konsensus.
Biasanya, kuartal I menjadi kuartal paling lambat untuk sektor perbankan, terutama dalam hal pertumbuhan kredit. Namun, pencabutan pembatasan mobilitas sejak awal tahun, meredanya kasus Covid-19, dan datangnya hari raya Islam di kuartal II-2023 dapat membatasi pertumbuhan yang melambat, terutama mulai Februari/Maret. Oleh karena itu, diperkirakan akan ada pertumbuhan kredit pada qtq yang mendatar di kuartalI-2023.
"Sementara itu, kami juga yakin bahwa ekspansi NIM akan berlanjut di 1Q23, baik secara antar kuartal maupun antar tahun. Kami mempertahankan rating Overweight pada 4 emiten perbankan besar," kata Handiman. (OL-13)
Baca Juga: Ada Tekanan, Dewan Eksekutif Bank Dunia akan Merilis Kriteria Presiden Baru