Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/2) sore ditutup melemah di tengah kebijakan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya. IHSG ditutup melemah 18,88 poin atau 0,27% ke posisi 6.895,6. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,14 poin atau 0,43% ke posisi 953,4.
"Untuk IHSG tampaknya hari ini dipengaruhi koreksi pada bank-bank besar, terutama setelah keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan," ujar Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei di Jakarta, Kamis. BI menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) tetap di posisi 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada hari ini.
"Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter pre emptive dan forward looking untuk mewujudkan penurunan ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia Januari 2023 sebesar mencapai US%3,87 miliar ditopang oleh nilai ekspor sebesar US$22,31 miliar dibandingkan impor US$18,44 miliar.
Dibuka menguat, IHSG cenderung bergerak di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat yaitu teknologi paling tinggi mencapai 1,04% diikuti infrastruktur dan
sektor transportasi & logistik naik masing-masing 0,92% dan 0,84%. Sedangkan tujuh sektor terkoreksi yakni kesehatan turun paling dalam minus 0,73% diikuti energi dan barang konsumen primer yang masing-masing minus 0,54% dan 0,53%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu ASSA, ASLC, NICL, BSML, dan ERAA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LAJU, SLIS, ASPI, TRIS, dan SSPC.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.182.296 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 20,34 miliar lembar senilai Rp9,30 triliun. Nilai 238 saham naik, 270 saham menurun, dan 199 tidak bergerak. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 194,50 poin atau 0,71% ke 27.696,4, indeks Hang Seng menguat 175,50 poin atau 0,84% ke 20.987,3, indeks Shanghai melemah 31,46 poin atau 0,96% ke 3.249,0, dan indeks Strait Times menguat 34,57 poin atau 1,05% ke 3.315,3. (Ant/OL-14)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved