Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Setelah Ubah Kebijakan Zero Covid, Pasar Nantikan Pemulihan Ekonomi Tiongkok

Fetry Wuryasti
23/12/2022 11:56
Setelah Ubah Kebijakan Zero Covid, Pasar Nantikan Pemulihan Ekonomi Tiongkok
Pekerja di salah satu pusat industri Tiongkok(AFP/Str)

Situasi dan kondisi telah jauh lebih membaik di Tiongkok. Presiden Xi Jinping ingin mencoba membalikkan situasi dan kondisi terkait Covid-19, menjadi sebuah kemenangan.

Xi ingin menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah memberikan sebuah gambaran bahwa Tiongkok mampu melewati Covid-19 dengan baik.

Hal tersebut di ungkapkan bahwa kebijakan Zero Covid telah berakhir sejak 7 December kemarin, menandakan berakhirnya masa-masa Zero Covid selama 3 tahun terakhir.

"Meski Tiongkok mengatakan bahwa Covid terkendali, kami rasa kita semua tahu bahwa Tiongkok mengubah kebijakan Zero Covid setelah mendapatkan tekanan dari pengunjuk rasa, yang pada akhirnya menolak kebijakan Zero Covid yang menurut kami melukai ekonomi, juga melukai kehidupan masyarakat Tiongkok," kata Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Jumat (23/12).

Namun kebijakan tersebut sebetulnya bukan sesuatu yang buruk, karena Tiongkok mengutamakan menyelamatkan nyawa masyarakat dengan menekan penyebaran Covid-19. Hal itu akan mendorong Tiongkok untuk menyakinkan masyarakat bahwa Covid-19 kian terkendali akibat Zero Covid.

Sekarang fokusnya pasar bukan lagi mengenai Zero Covid, tapi lebih kepada secepat apa ekonomi Tiongkok bisa bangkit saat ini. Para pejabat mengatakan mereka akan meluncurkan kebijakan yang akan mendorong perusahaan swasta memperluas bisnisnya, termasuk memberikan akses pasar bagi perusahaan asing.

Tiongkok juga menambahkan beberapa perusahaan yang berbasis internet agar menjadi pemain utama dalam pembangunan, menciptakan lapangan pekerjaan, dan dapat bersaing di dunia internasional.

Tiongkok juga berencana untuk mengurangi persyaratan karantina untuk wisatawan luar negeri mulai bulan Januari 2023. Para pejabat tengah mempertimbangkan untuk memberikan kebijakan 0+3, dimana hanya dilakukan pemantauan, dan tidak karantina.(E-1)

Sebab tingkat kunjungan terhadap Tiongkok, jauh berkurang sejak awal 2020, ketika Covid-19 melanda Tiongkok dan ditutupnya akses masuk kunjungan wisatawan asing.

"Langkah yang dilakukan oleh Tiongkok kini sebetulnya cukup kontras dengan apa yang dilakukan sebelumnya. Namun pasar menantikan sejauh mana Tiongkok mampu pulih lebih cepat," kata Nico. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya