Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Presiden: Ekonomi Makro Indonesia Sudah Jauh Lebih Baik

Andhika prasetyo
21/12/2022 13:25
Presiden: Ekonomi Makro Indonesia Sudah Jauh Lebih Baik
Presiden Joko Widodo(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan ekonomi makro Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, misalnya pada 2014-2015 saat negara dikategorikan rentan terpuruk.

"Kalau kita ingat saat itu ada taper tantrum. Kalau kita lihat angka detil di 2014, defisit transaksi berjalan kita berada di angka US$27,5 miliar. Kemudian di 2015 kita juga mengalami defisit di angka US$17,5 miliar. Neraca dagang kita juga defisit US$2,2 miliar," ujar Jokowi saat menghadiri Outlook Perekonomian Indonesia 2023, di Jakarta, Rabu (21/12).

Namun, saat ini, kondisi Indonesia sudah jauh lebih baik. Neraca transaksi berjalan pada kuartal ketiga 2022 sudah pada posisi surplus sebesar US$8,9 miliar. Indonesia juga sudah menikmati surplus neraca perdagangan selama 31 bulan secara berturut-turut.

Kepala Negata menjelaskan, semua hasil positif itu bisa dicapai karena adanya reformasi struktural untuk menjaga ekonomi makro dari hal-hal yang membahayakannya.

Misalnya, dengan cara meningkatkan rasio kepemilikan surat berharga negara (SBN) oleh investor lokal.

Saat ini, SBN yang dikuasai asing hanya tinggal 14,8%, turun drastis dari 2014 yang mencapai 38,5%

"Kalau SBN masih dikuasai asing, begitu makro kita goyah sedikit saja, keluar berbondong-bondong mereka. Goyah pasti kurs kita. Ini upaya-upaya yang kita lakukan," jelas mantan wali kota Surakarta itu.

"Perbaikan-perbaikan itu betul-betul nyata dan kelihatan dalam angka-angka. Saya selalu pasti meminta angka. Kalau dibilang sudah lebih baik, saya minta angkanya berapa. Tidak hanya iya-iya saja. Angkanya pasti saya minta dari berapa kemudian sekarang berapa karena itu penting sekali." (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya