Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Akhir November: Pasar Saham Melemah 0,25%, Reksadana Turun 1,26%

Fetry Wuryasti
06/12/2022 19:23
Akhir November: Pasar Saham Melemah 0,25%, Reksadana Turun 1,26%
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan IHSG.(Antara)

KINERJA pasar saham hingga akhir November 2022 melemah sebesar 0,25% (month to date) atau ke level harga Rp 7.081,31 poin. Non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp0,74 triliun (mtd).

Hal itu diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi. Secara year to date (ytd), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 7,59%, dengan non-resident membukukan net buy Rp 81,49 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi (ICDI) menguat 3,24% (mtd) dan 2,75% (ytd) ke level 341,96. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp40 miliar (mtd) atau atau Rp530 miliar (ytd).

Baca juga: Tujuh Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus OJK

Pada pasar Surat Berharga Negara (SBN), non-resident mencatatkan inflow Rp23,7 triliun (mtd). Sehingga, menurunkan yield SBN rata-rata sebesar 43,32 basis poin (mtd) di seluruh tenor.

Secara ytd, yield SBN telah meningkat rata-rata sebesar 57,54 basis poin di seluruh tenor, dengan non-resident mencatatkan net sell Rp154,41 triliun. Kinerja reksadana juga tercatat menurun.

Hal itu tercermin dari penurunan nilai aktiva bersih atau NAB sebesar 1,26% (mtd) di Rp512,7 triliun. Lalu, tercatat net-redemption sebesar Rp9,75 triliun (mtd). Begitu pula secara ytd, NAB turun 11,46% dan masih tercatat net-redemption Rp 78,35 triliun.

Baca juga: Presiden: Penguatan Investasi Harga Mati

"Namun minat masyarakat untuk membeli reksadana masih tinggi, ditandai dengan nilai subscription sebesar Rp849,88 triliun," jelas Inarno dalam konferensi pers, Selasa (6/12).

Minat untuk penghimpunan dana di pasar modal masih terjaga tinggi, yaitu Rp226,49 triliun, dengan 61 emiten baru. Di pipeline, masih terdapat 91 rencana penawaran umum (IPO) dengan nilai Rp 96,29 triliun. Adapun rencana penawaran umum oleh emiten baru sebanyak 57 perusahaan.

Untuk penggalangan dana pada securities crowd funding (SCF), yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 20 November 2022 terdapat 11 penyelenggara yang mendapatkan izin dari OJK. Rinciannya, dengan 314 penerbit, 129.900 pemodal dan total dana yang dihimpun Rp661,3 miliar.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya