Importir Belanda Minati Sejumlah Komoditas Pertanian Indonesia

Mediaindonesia.com
29/11/2022 20:25
Importir Belanda Minati Sejumlah Komoditas Pertanian Indonesia
Ajang International Free From Functional Food Expo di Belanda(Dok. kementan)

IMPORTIR asal Belanda melirik sejumlah komoditas pertanian Indonesia. Hal itu terlihat pada pameran International Free From Functional Food Expo [IFFFFE] di Amsterdam, Belanda, 23-24 November.

Menindaklanjuti antusiasme itu, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag melalui Atase Perdagangan KBRI Den menggelar Upland Fine Dining Rottertram pada 25 November yang berdampak pada leter of intent untuk komoditas Upland yaitu bawang merah, lada, kopi, dan beras organik. 

Leter of Intent juga menghasilkan kerja sama pemasaran produk Upland selama satu tahun di Rumah Indonesia, sehingga siapa pun yang berminat untuk mendapatkan komoditas Upland tersebut, bisa mendatangi Rumah Indonesia.

Komoditas pertanian yang diperkenalkan pada pameran tersebut merupakan bagian dari binaan program UPLAND (The Development of Integrated Farming System in Upland Area). UPLAND merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi dimana pertanian dikembangkan secara komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm. 

"Kami bersyukur bahwa program binaan UPLAND berhasil menembus pasar ekspor. Sebagaimana tujuan dari UPLAND sendiri yakni meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian KementanAli Jamil melalui keterangan tertulisnya. 

Ali Jamil menjelaskan, IFFFFE menjadi bukti kalau komoditas pertanian Indonesia amat digemari dunia internasional. Lewat program seperti UPLAND, yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM dan komoditas pertanian, nilai tambah hasil panen petani meningkat signifikan. 

Dia menambahkan, dari kegiatan IFFFFE, para pebisnis setempat diketahui sudah melakukan tindak lanjut, akni berupa business matching dengan kelanjutan kerja sama hingga penandatanganan nota kesepahaman. 

“Ada tujuh perusahaan asal Belanda yang sudah positif akan melanjutkan kerjasama. Yakni Interaromat BV, Pacisic Spizes, Ogilvy BV, Four Trade BV, Twisted Concepts BV, Twisted Concepts BV, Tokopoint BV, dan sejumlah importir makanan setempat” jelas Ali Jamil

Ali Jamil juga menyampaikan, pengembangan korporasi pertanian dinilai sangat tepat sasaran sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan mutu hasil panen. 

“Kami terus mendorong pengembangan kawasan di sisi hilir. Salah satu upaya yang dilakukan via program Upland adalah penggunaan benih unggul bersertifikat, budidaya yang sesuai GAP dan GMP, serta ramah lingkungan,” paparnya.

Terkait Upland, Ali Jamil menjelaskan, program tersebut memiliki empat komponen kegiatan.

Baca juga : Perkuat Kerja Sama Pembangunan IKN, Menteri PUPR Temui Investor Jepang

“Untuk Komponen pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan. Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, komponen ketiga adalah penguatan sistem kelembagaan, dan komponen terakhir manajemen proyek,” jelasnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kualitas komoditas pertanian dan produk turunannya menjadi syarat mutlak, untuk menembus pasar internasional. Maka dari itu, kementeriannya terus memperkuat pemberdayaan petani dari hulu ke hilir. Output-nya tak lain menghasilkan produk unggulan.

“Teknologi dan inovasi menjadi kunci utamanya. Bagaimana dengan kedua aspek itu mengembangkan sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan,” ujarnya.

SYL sapaannya, menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi krisis pangan yang saat ini banyak mengancam negara-negara di dunia. Mentan SYL menjelaskan sebagai bagian dari komunitas global, G20 berkomitmen mendukung peran krusial dari sektor pertanian dalam menyediakan pangan dan gizi bagi semua orang.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas menyampaikan apresiasi produk terbaik dari UMKM. 

"Saya berharap ini berkelanjutan, tidak berhenti sampai disini. Karena para UMKM tanpa bantuan institusi seperti HA IPB, akan sangat sulit ikut acara seperti ini,’’ katanya.

Mayerfas menambahkan, Expo Belanda sendiri merupakan satu-satunya pameran dagang dan konferensi Free From dan Functional Food di Eropa, yang rutin digelar setiap tahun. Gelaran kegiatan ini selain untuk mendapatkan informasi terbaru dalam pengembangan dan tren produk baru. 

"Ini sekaligus juga menjadi jembatan dan sarana untuk memperluas jejaring antar berbagai stakeholder dibidang bisnis produk free from dan functional food, termasuk retailer, R&D, food service, industri kesehatan serta para profesional di bidang pangan," pungkasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya