Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SURVEI Pemantauan Harga Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Oktober akan mencapai 0,05 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm), yang ditopang kenaikan harga bensin.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, hari ini, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan perkiraan tersebut berasal dari perkembangan harga sampai dengan minggu ketiga Oktober 2022.
Komoditas utama penyumbang inflasi Oktober 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu bensin sebesar 0,05 persen (mtm), tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen (mtm), serta angkutan antar kota, rokok kretek filter, tahu mentah, tempe, dan beras masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi pada periode minggu ketiga Oktober 2022 yaitu cabai merah sebesar 0,10 persen (mtm), telur ayam ras sebesar 0,08 persen (mtm), daging ayam ras sebesar 0,04 persen (mtm), cabai rawit sebesar 0,03 persen (mtm), serta tomat sebesar 0,01 persen (mtm).
Baca juga: Menkeu: Hingga Oktober, Serapan Anggaran PC-PEN Baru 52,9%
BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2022 dengan Cakupan Triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (20/10), Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan inflasi Oktober 2022 akan mencapai 5,88 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan September 2022 yang sebesar 5,95 persen (yoy). Secara keseluruhan tahun 2022, dirinya memproyeksikan inflasi akan mencapai 6,3 persen (yoy) atau lebih rendah dari ekspektasi inflasi oleh Consensus Forecast, yakni sebesar 6,6 persen (yoy) sampai 6,7 persen (yoy).(OL-4)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
PT Dupoin Futures Indonesia secara resmi terdaftar sebagai Pelaku Derivatif Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (PUVA) di bawah pengawasan Bank Indonesia.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved