Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

RI Diproyeksikan Masuk Jajaran Market Kripto Teratas Global

Despian Nurhidayat
21/10/2022 19:20
RI Diproyeksikan Masuk Jajaran Market Kripto Teratas Global
Potret ATM cryptocurrency yang disediakan di minimarket wilayah Florida, AS.(AFP)

MARKET aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah investor, meski terjadi crypto winter. Pertumbuhan ini menjadi pendorong untuk Indonesia masuk jajaran teratas market kripto global.

Bappebti mencatat jumlah investor kripto terdaftar hingga September 2022 mencapai 16,3 juta pelanggan. Itu dengan rata-rata peningkatan jumlah pelanggan terdaftar sekitar 692 ribu setiap bulan. 

Angka tersebut jauh lebih besar jika dibandingkan dengan investor pasar modal, yang pada 29 September 2022 hanya mencapai 9,76 juta orang.

Baca juga: Pelaku Industri Kripto Minta Kepastian Regulasi

Sementara, nilai transaksi perdagangan kripto di Indonesia pada Januari-September 2022 tercatat Rp266,9 triliun. Angka ini tercatat turun 57,8% dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda berpendapat market kripto dalam negeri masih punya kesempatan yang besar untuk terus tumbuh. 

Menurutnya, semakin banyak individu yang tertarik untuk berinvestasi di ruang kripto dan blockchain. Sekalipun mereka kurang familiar dengan aset digital.

"Pertumbuhan jumlah investor kripto dalam negeri terus meningkat, walau market sedang lesu. Artinya, banyak individu yang mulai tertarik dengan dunia investasi kripto dan blockchain. Namun, mereka masih butuh program edukasi yang berkelanjutan," ujar Teguh dalam keterangannya, Jumat (21/10).

Baca juga: Kenaikan Jumlah Investor Kripto Tanda Investasi Masih Diminati

Mengutip laporan Toluna, Indonesia diproyeksikan masuk dalam jajaran market kripto teratas global dalam 6 bulan ke depan. Indonesia yang digolongkan sebagai negara berkembang, punya sentimen positif terhadap aset kripto, dibanding negara maju.

"Pasalnya, orang-orang di pasar negara berkembang, seperti Indonesia, terus memiliki sentimen yang lebih optimis mengenai kripto. Di sisi lain, opini terhadap kripto lebih skeptis di negara maju," jelas Teguh.

Sejumlah negara yang diproyeksikan mengalami market kripto yang tinggi bersama Indonesia, yakni Thailand, UEA, India, Filipina dan Brasil. Beberapa negara tersebut rata-rata memilih kripto sebagai jenis investasi paling dikenal kedua, setelah saham.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya