Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ANGGARAN Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercatat mengalami surplus sebesar Rp60,9 triliun, atau 0,33% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga September 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kondisi surplus anggaran ini lebih rendah dibanding capaian bulan sebelumnya. Namun, itu jauh lebih baik bila dibandingkan dengan periode yang sama di 2021.
"Kinerja APBN September ini tetap positif dan terkendali, ditopang pendapatan yang sangat baik. Sementara belanja negara juga tumbuh dan perlu diakselerasi," ujar dia dalam konferensi pers, Jumat (21/10).
Hingga September 2022, pendapatan negara tercatat mencapai Rp1.974,7 triliun, atau tumbuh 45,7% dari kinerja di periode yang sama di 2021. Torehan tersebut, kata Sri Mulyani, menggambarkan pemulihan ekonomi nasional yang tetap terjaga dan masih tingginya harga komoditas unggulan.
Pendapatan negara tersebut berasal dari realisasi penerimaan pajak Rp1.310,5 triliun yang naik 54,2% dari periode yang sama di 2021. Lalu penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat mencapai Rp232,1 triliun, naik 26,9% dari September tahun lalu.
Baca juga: SAS Institute Dorong Pesantren Terlibat Transformasi EBT
Tumbuhnya pendapatan negara itu juga tak hanya mengindikasikan penyehatan APBN, tapi juga menunjukkan bahwa instrumen fiskal negara itu dapaf menjadi bantalan di tengah dinamika global.
Sementara belanja negara tercatat mencapai Rp1.913,9 triliun, atau hanya 61,6% dari alokasi belanja tahun ini yanh sebesar Rp3.106,4 triliun. Belanja negara ini berasal dari realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) yang mencapai Rp674,4 triliun, atau 71,3% dari alokasi.
Kemudian belanja noj K/L hingga September 2022 tercatat mencapai Rp686,8 triliun, atau 50,7% dari pagu. Sementara Transfer Dana ke Daerah telah terealisasi sebesar Rp552,6 triliun, atau 68,7% dari alokasi anggaran tersedia.
Sri Mulyani mengatakan, kinerja belanja ini masih harus diakselerasi dan didorong di sisa tahun ini. Hal tersebut ditujukan agar ada dorongan lebih bagi perekonomian dalam negeri. "Kinerja investasi juga diupayakan maksmimal untuk mendukung pemulihan ekonomi dan masyarakat," terang dia. (OL-4)
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta jajarannya di bidang perekonomian untuk memfokuskan belanja negara kepada program-program penting
Presiden Prabowo selama ini selalu mengatakan bahwa Indonesia kaya akan sumber daya alam dan ini harus dibuktikan dengan menjadikan kekayaan itu sebagian besar menjadi milik negara.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajukan permohonan penambahan dana sebesar Rp16,13 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
Dengan konsumsi masyarakat Kabupaten Mukomuko, lanjut dia, yang hanya 20 ribu ton per tahun, maka terdapat surplus sekitar 20 ribu ton beras.
Realisasi pendapatan negara per April 2025 mencapai Rp810,5 triliun atau setara 27% dari target APBN 2025.
KUASA Hukum Tom Lembong, Zaid Mushafi menilai kebijakan impor raw sugar alias gula kristal mentah yang kala itu diterbitkan oleh Tom Lembong bukan sebuah masalah.
Kinerja ekspor nonmigas mendominasi dengan 98,34% dari total perdagangan luar negeri, pada Januari 2025.
Neraca perdagangan barang Indonesia pada September 2024 mengalami surplus US$3,26 miliar. Nilai surplus tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tercatat US$2,78 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved