Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Hingga Juli 2022, Adhi Karya Catat Perolehan Kontrak Baru Rp15,9 Triliun

Despian Nurhidayat
12/9/2022 17:59
Hingga Juli 2022, Adhi Karya Catat Perolehan Kontrak Baru Rp15,9 Triliun
Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta, yang digarap Adhi Karya.(Antara)

PADA tahun ini, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mampu merealisasikan perolehan kontrak baru yang cukup signifikan dibandingkan periode 2021. Per Juli 2022, kontrak baru yang dicatatkan oleh ADHI mencapai Rp15,9 triliun.

"Sampai Juli 2022, kontak baru yang kita dapatkan Rp15,9 triliun. Masih didominasi kontrak engineerig dan konstruksi," ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Adhi Karya A.A.G Agung Dharmawan dalam public expose, Senin (12/9).

"Sementara, properti sekitar 5% dan lainnya 8%. Apabila melihat growth kontak baru dengan tahun lalu, terjadi peningkatan 103,8%," imbuhnya.

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI sampai Juli 2022, termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Seperti, Tol Bawen-Yogyakarta, MRT Jakarta Fase 2A CP 202, Bendungan Jenelata-Gowa dan Tol Semarang-Demak.

Baca juga: Sejumlah BUMN Peringkat Teratas 100 Perusahaan Terbesar Indonesia, Erick: Alhamdulillah

Pembangunan infrastruktur yang masih menjadi bagian proyek prioritas yang dicanangkan pemerintah di 2023, membuat pihaknya yakin bahwa pasar sektor konstruksi ke depan tetap cerah. Tentunya, dengan beberapa strategi perusahaan untuk meningkatkan kinerja yang berkelanjutan.

Selain terus memperbesar pangsa pasar konstruksi pemerintah, ADHI juga secara selektif menangkap peluang sektor konstruksi lain. Misalnya, menangkap peluang pasar konstruksi sektor perkeretaapian dalam negeri dan regional.

Lalu, memaksimalkan potensi sektor properti ADHI yang memiliki keunikan produk dan layanan, serta menyasar peluang pasar konstruksi yang berbasis sektor lingkungan. Hal itu seiring dengan perhatian yang tinggi terhadap pencapaian SDGs atau Sustainable Development Goals melalui kegiatan Green Economy.

Baca juga: Pembiayaan Proyek Terdampak Harga BBM, PUPR Pilih Utang ke Kontraktor

Selain itu, ADHI akan melakukan penguatan modal untuk dapat memperbesar kapasitas perusahaan dalam menyelesaikan proyek strategis nasional di samping terus mengupayakan percepatan pembayaran piutang proyek.

Dari sisi keuangan, hingga semester I 2022, ADHI membukukan pendapatan sebesar Rp6,3 triliun atau naik 42,3% dibandingkan periode yang sama pada 2021, yakni Rp4,4 triliun. Adapun, ADHI mencetak laba kotor sebesar Rp699,3 miliar.

Kemudian dari sisi bottom line, ADHI mencetak laba selama semester I 2022 sebesar Rp10,2 miliar. Capaian itu naik sebesar 23,5% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu, yaitu sebesar Rp8,3 miliar.

"Peningkatan laba bersih ini mengindikasikan ADHI dapat tetap bertumbuh di tengah kondisi pascapandemi covid-19. Serta, dampak kenaikan harga bahan baku," papar Agung.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya