Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETANGGUHAN sektor informal kembali menyelamatkan banyak negara di tengah kelesuan ekonomi yang terdampak badai pandemi Covid-19. Pembuat kebijakan di banyak negara pun kembali menyadari betapa sektor informal sangat menentukan kemampuan masyarakat memitigasi dampak krisis.
Demikian antara lain pelajaran penting yang dapat dipetik dari buku 'Informal Services in Asian Cities: Lesson for Urban Planning and Management from the Covid-19 Pandemic' yang diluncurkan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, kemarin.
Buku setebal hampir 400 halaman yang diterbitkan Asian Development Bank (ADB) dan ADB Institute (ADBI) ini berisi pengalaman sejumlah negara di Asia, seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, dan Kamboja. Peluncuran buku ini merupakan kerjasama ADB, ADBI, Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Lebih dari 20 periset yang menyumbangkan hasil peneltian dalam buku itu. Mereka berasal dari berbagai institusi seperti ADD, University of Hawaii at Manoa (UHM), Seoul National University (SNU), Hong Kong University of Science and Technology, Waseda University, North South University, dan University of Illinois at Urbana-Champaign.
Adapun editornya adalah Ashok Das dari UHM dan Kepala Badan Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono, yang sebelumnya merupakan Wakil Presiden ADB.
Bambang Susantono yang memberikan pengantar dalam peluncuran buku mengatakan, walau terlihat kokoh, namun sektor formal rentan terhadap berbagai krisis seperti di masa pandemi Covid-19 yang lalu dimana krisis kesehatan bergerak menjadi krisis ekonomi.
Sebaliknya, sektor informal yang pelaku utamanya adalah kalangan masyarakat bawah ternyata lebih memiliki kemampuan untuk bertahan dalam situasi krisis.
"Penelitian dari buku ini mendorong lembaga pemerintahan, pengambil kebijakan, dunia akademik untuk memberikan perhatian yang lebih besar pada sektor informal," ujar Bambang.
Sementara Chief of Economist ADB, Albert Park, yang memberikan sambutannya secara virtual mengatakan, studi yang dilakukan di banyak negara terutama yang dirangkum di dalam buku ini memperlihatkan betapa sektor informal sesungguhnya merupakan bagian dari solusi, dan sama sekali bukan bagian dari persoalan.
Dia mendorong agar ketangguhan sektor informal ini mendapatkan perhatian dan dipelajari dengan sungguh-sungguh agar dapat menular ke sektor formal.
Albert Park juga mengatakan, hasil berbagai studi di dalam buku ini juga akan sangat berguna bagi kota-kota lain di dunia, termasuk bagi IKN Nusantara yang sedang disiapkan di Kalimantan Timur. (OL-13)
Baca Juga: Japnas Gembleng Para Pengusaha Tanamkan Jiwa Nasionalisme di Lemhanas
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Perempuan diharapkan bisa mandiri secara finasial dan mampu berdaya guna sehingga dapat menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup.
Program ini juga dirancang untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor pariwisata desa, memberikan mereka akses yang lebih luas untuk mengembangkan potensi ekonomi mereka.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Membangun perekonomian Jabar bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Itu harus dilakukan secara sinergi kolaboratif berbagai pihak.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah di Priangan Timur harus bersinergi dengan berbagai elemen untuk membangun ketahanan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved