Pelabuhan Belawan akan Dijadikan Pintu Gerbang Selat Malaka

Insi Nantika Jelita
25/8/2022 23:19
Pelabuhan Belawan akan Dijadikan Pintu Gerbang Selat Malaka
Ilustrasi(MI/ Yoseph Pencawan)

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Pelindo dan Konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) resmi menandatangani perjanjian kerja sama pengelolaan Belawan New Container Terminal (BNCT) pada, Rabu (24/8). Adapun partner investasi proyek tersebut dari Uni Emirat Arab (UEA).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah dan disaksikan Ketua Dewan Pengawas INA, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dan Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA), H.E. Husin Bagis.

Kerja sama pengelolaan BNCT ini bertujuan untuk mentransformasi Belawan sebagai pintu masuk arus barang di Selat Malaka dengan melakukan peningkatan kapasitas terminal, direct call, serta konektivitas terminal dengan pelabuhan kecil.

“Saya menyambut baik kerja sama Pelindo dengan Konsorsium INA pada Pelabuhan Belawan sebagai milestone awal dan INA berkontribusi dalam bidang ini," kata Sri Mulyani dalam keterangannya.

Ia menuturkan, INA didirikan sebagai salah satu alternatif pembiayaan jangka panjang berbasis ekuitas untuk pembangunan Indonesia, terutama dalam upaya transformasi struktural infrastruktur.

"Saya berharap kerja sama ini dapat dilakukan hingga tuntas, bahkan terus berlanjut dan memiliki dampak bola salju (snowball effect) yang luas pada inisiatif strategis lain,” tambah Sri Mulyani.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi adanya Master Agreement Kerja Sama Investasi dan Pengoperasian Belawan New Container Terminal.

“Ini merupakan milestone yang penting, tidak hanya bagi INA tetapi juga Pelindo dan DP World sebagai partner investasi dari Uni Emirat Arab," ucapnya.

Kartika berharap transaksi dalam perjanjian tersebut dapat diselesaikan sebelum akhir tahun. Yang paling penting dalam transaksi, lanjutnya, segala perjanjian yang ada benar-benar diimplementasi dan menguntungkan kedua belah pihak.

"Ini merupakan effort Presiden Jokowi untuk membangun global connection dan global relationship yang dalam konteks ini adalah Uni Emirat Arab," terangnya.

Peran Pelabuhan Belawan selama ini hanyalah sebagai feeder (pengumpan trafik barang) pelabuhanpelabuhan besar lain di sekitarnya (Port of Singapore, Tanjung Pelepas, dan Port Klang).

Melalui kerja sama pengelolaan antara Pelindo dan konsorsium INA, kapasitas BNCT yang saat ini tercatat sebesar 600 ribu Twenty Foot Equivalent Units (TEUs) akan meningkat hingga dua setengah kali lipat menjadi 1,4 juta TEUs dalam enam tahun ke depan.

Kenaikan tersebut pun akan memantapkan posisi Pelabuhan Belawan sebagai salah satu main gateway atau gerbang utama lalu lintas logistik di Selat Malaka.

"Salah satu target Pelindo pasca merger adalah mendukung pengembangan infrastruktur pelabuhan yang lebih terkoordinasi, sehingga dapat memperkuat konektivitas maritim dan hilirisasi industri," ujar Arif Suhartono,

Pengelolaan BNCT merupakan salah satu implementasi perjanjian aliansi strategis senilai US$7,5 miliar antara INA dan DP World untuk meningkatkan kualitas layanan maritim dan logistik di Indonesia. Kerja sama tersebut bertujuan meningkatkan kualitas pengoperasian pelabuhan, mengurangi biaya logistik, dan meningkatkan daya saing Indonesia.

BNCT pun akan memordenisasi infrastruktur maritim, termasuk efisiensi manajemen dengan kawasan industri serta lalu lintas truk menuju/dari pelabuhan. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya