Selasa 16 Agustus 2022, 18:51 WIB

Kemenkeu: Alokasi Anggaran Subsidi 2023 Masih Bisa Berubah

M. Ilham Ramadhan Avisena | Ekonomi
Kemenkeu: Alokasi Anggaran Subsidi 2023 Masih Bisa Berubah

Antara
Karyawan membongkar muat tabung gas LPG 3 kg di sebuah agen.

 

PEMERINTAH mengalokasikan dana subsidi dan kompensasi energi sekitar Rp300 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Namun, angka itu diakui dapat berubah seiring dinamika perekonomian pada tahun depan.

"Tahun depan tidak sampai Rp502 triliun. Kita mulai sekitar Rp300 triliun, baik untuk subsidi maupun kompensasi energi. Tapi sekali lagi, kita harus melakukan pengamatan dan menyikapi secara cepat apabila ada perubahan," jelas Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata, Selasa (16/8).

Isa menyatakan alokasi anggaran tersebut awalnyajauh lebih tinggi dari postur awal APBN 2022, yakni Rp150 triliun. Namun, gejolak ekonomi dan geopolitik global mengakibatkan kenaikan harga energi, sehingga alokasi subsidi dan kompensasi energi tahun ini naik menjadi Rp502 triliun.

Baca juga: Presiden: Ketidakpastian Global bukan Alasan untuk Pesimistis

Kondisi itu menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk menyiapkan APBN yang fleksibel dan responsif. Meski pergerakan komoditas energi global sulit diprediksi, pemerintah optimistis fiskal negara masih mampu meredam dampak ke perekonomian.

"Memang sulit memprediksi perilaku dari harga energi dunia. Saat ini, tidak akan mudah untuk melihat tren yang pasti. Fluktuasi akan tetap menjadi warna atau karakter harga BBM tahun depan," paparnya.

Baca juga: RAPBN 2023: Asumsi ICP US$90 per Barel, Lifting Minyak Turun

"Namun, kita juga mencoba melihat kemungkinan adanya moderasi dari harga energi yang berimplikasi pada harga BBM dalam negeri," tambah Isa.

Dalam asumsi makro 2023, pemerintah mematok harga minyak mentah Indonesia (ICP) di level US$90 per barel. Isa mengatakan bahwa fluktuasi harga komoditas sulit dihindari. Namun, pemerintah sejauh ini memiliki skema untuk menekan dampak pergerakan harga ke besaran subsidi.

"Tahun ini kita memperkenalkan dengan DPR juga, itu namanya automatic adjusment. Kementerian atau Lembaga (K/L) kita minta untuk menabung. Semacam menahan diri, agar tidak belanja terlalu royal di awal," pungkasnya.(OL-11)
 

 

Baca Juga

Ist

Dari Hobi dan Passion, Nicholas Renaldi Sukses Wujudkan Jadi Pengusaha

👤Deri Dahuri 🕔Jumat 22 September 2023, 23:09 WIB
Semangatnya tidak padam dan kecintaan kepada dunia desain interior pun tak surut. Justru Nicholas membuat mock up atau konsep rancangan...
MI/Irfan

Tujuh Saham Perusahaan EBT Terdongkrak Jelang Perilisan Bursa Karbon

👤Media Indonesia 🕔Jumat 22 September 2023, 23:02 WIB
Bursa karbon akan meluncur pada 26 September 2023 dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai...
DOK Wuapic

Dorong Kemajuan UMKM Melalui Desain Dan Branding Yang Jitu

👤Widhoroso 🕔Jumat 22 September 2023, 23:01 WIB
Desain dan branding usaha menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan pelaku UMKM untuk meraih...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya