Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT ekonomi Dr.Piter Abdullah Redjalam mengatakan, Indonesia tidak akan mengalami mengalami hal yang serupa dengan Sri Lanka.
Hal itu senada dengan optimisme Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan potensi Indonesia jatuh ke jurang resesi sangat kecil.
“Indonesia tidak bisa disamakan dengan Sri Lanka. Ekonomi Indonesia didukung kekayaan sumber daya alam yg berlimpah. Kenaikan harga komoditas yang saat ini menjadi beban bagi banyak negara lain justru menjadi limpahan berkah bagi Indonesia," kata Piter saat dihubungi wartawan, Rabu (27/7).
Baca juga : Indonesia-Inggris Terus Upayakan Peningkatan Kerja Sama Strategis Bilateral
"Penerimaan pemerintah mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan selama periode booming harga komoditas. Hal ini tidak dialami oleh Sri Lanka,” kata Piter.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) ini menjelaskan banyak alasan yang membuat Indonesia tidak akan menjadi seperti Sri Lanka.
Alasannya di antaranya adalah struktur ekonomi Indonesia yang cukup kokoh ditopang oleh berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta nasional di berbagai sektor ekonomi seperti Pertamina, Inalum, Telkom, Bank Mandiri, Bank BCA, Medco, hingga Indofood.
“Semuanya aktif memutar perekonomian Indonesia menghasilkan output nasional sekaligus menjadikan Indonesia termasuk 20 besar ekonomi dunia. Sekali lagi hal ini tidak dimiliki oleh Sri Lanka,” jelas Piter.
Baca juga : Perkuat Kerja Sama RI-Singapura, Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Inovasi
Di luar itu, Piter menambahkan Indonesia juga memiliki kebijakan moneter dan fiskal yang terencana cukup baik. Piter menilai fiskal Indonesia sangat disiplin dan utang pemerintah tidak pernah melewati batas 60 persen PDB.
“Dengan kinerja perekonomian yang konsisten didukung kedisiplinan pemerintah mengelola fiskal, investor asing dan domestik tidak pernah kehilangan keyakinannya untuk membeli surat-surat utang Indonesia. Fiskal terjaga dengan terus berputarnya utang pemerintah,” katanya.
Piter mengatakan Indonesia sudah teruji menjadi negara yang survive di tengah krisis. Ia mencontohkan, saat pandemi Indonesia sempat jatuh ke jurang resesi.
Baca juga : Jaga Momentum Perekonomian Tetap Kondusif Pasca G20
Namun karena koordinasi kebijakan yang sangat baik di bidang perekonomian, hal ini membuat ekonomi Indonesia cepat kembali pulih.
“Meskipun perekonomian dilanda resesi, sistem keuangan Indonesia relatif terjaga stabil. Respons kebijakan yang terukur dari OJK mampu menjaga sistem keuangan tidak mengalami pemburukan yang berarti,” katanya.
“Terjaganya stabilitas sistem keuangan ini juga yang membedakan Indonesia dengan Sri Lanka. Hal ini sekaligus menegaskan perekonomian Indonesia jauh dari kemungkinan kebangkrutan seperti Sri Lanka,” pungkas Piter.
Sebelumnya, pekan lalu Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan potensi Indonesia jatuh ke jurang resesi sangat kecil. Meskipun saat ini sederet negara di dunia sudah jatuh resesi bahkan bangkrut.
"Indonesai melihat bahwa situasi domestik kita relatif baik. Beberapa negara masuk resesi tapi Indonesia melihat potensi dari resesinya dibanding negara lain relatif sangat kecil, yaitu sekitar 3%," tuturnya dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden. (RO/OL-09)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved