Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Indonesia Miliki Ekosistem Industri Kendaraan Listrik Pertama di Dunia

Andhika Prasetyo
08/6/2022 11:38
Indonesia Miliki Ekosistem Industri Kendaraan Listrik Pertama di Dunia
Presiden Jokowi mengaku senang dengan tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi telah mulai berjalan.(FOTO/Biro Pesr Istana Kepresidenan)

INDONESIA kini memiliki ekosistem industri kendaraan listrik pertama dan satu-satunya di dunia yang bergerak mulai dari hulu sampai ke hilir.

Hal menggembirakan itu dapat terwujud atas kerja sama antara PT Industri Baterai Indonesia dan Konsorsium LG.

Proyek besar tersebut sekarang sudah resmi berjalan yang ditandai dengan dimulainya pembangunan pabrik komponen baterai seperti katoda dan prekursor di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Rabu (8/6).

Baca juga : SEG Solar Inc dari AS Benamkan Investasi Panel Surya Rp7,5 Triliun di Batang

Presiden Joko Widodo yang hadir dalam peresmian proyek itu mengaku sangat gembira. Indonesia, sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, selangkah lagi akan menjadi pemain utama yang tentu memberikan kebanggaan dan keuntungan bagi bangsa.

"Saya senang pagi hari ini tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi telah mulai berjalan. Sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, kita harapkan Indonesua akan menjadi produsen utama produk-produk barang yang berbasis nikel," ujar Jokowi di Batang, Jawa Tengah, Rabu.

Kepala negara juga menjelaskan bahwa investasi yang melibatkan perusahaan asal Korea Selatan itu merupakan sebuah upaya pembangunan ekosistem kendaraan listrik pertama di dunia.

Baca juga : Ganjar Siapkan SDM Untuk Industri Baterai Listrik di Batang

Bersama BUMN asal Indonesia, Konsorsium LG membangun segala hal yang dibutuhkan mulai dari hulu hingga ke hilir.

"Dimulai dengan penambangan nikel, pabrik smelter, prekursor, katoda, baterai listrik, baterai pack hingga mobil listrik. Masih Ditambah lagi dengan industri daur ulang baterai. Dari hulu sampai hilir semuanya dikerjakan dalam investasi ini," jelas Presiden.

"Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Konsorsium LG yang bekerja sama dengan BUMN Indonesia atas kerja yang dilakukan," ucap mantan wali kota Solo itu.

Baca juga : Presiden akan Tinjau Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Batang

Secara keseluruhan, nilai investasi yang dikucurkan untuk proyek tersebut mencapai Rp142 triliun.

Yang menambah kegembiraan bagi Jokowi, investasi sebesar itu tidak hanya dituangkan di satu daerah saja, tetapi disebar di berbagai lokasi di Indonesia.

Penambangan nikel dilaksanakan di Halmahera, Maluku Utara. Industri pemurnian, refineri, prekursor dan katodanya di Batang, Jawa Tengah

Baca juga : Triwulan 1 Investasi di KIT Batang Capai Rp1 Triliun

Pabrik produksi baterai dibuat di di Karawang, dan pabrik mobil listriknya ditempatkan di Cikarang, Jawa Barat.

"Jadi semua ini tersebar. Ini sangat baik. Tidak hanya di Jawa saja tapi juga di luar Jawa banyak di bangun untuk investasinya," tuturnya.

Dari segi lepangan kerja, ekosistem kendaraan listrik itu diproyeksikan bisa menyerap lebih dari 20 ribu tenaga kerja.

"Ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia sekarang ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci," tandasnya. (Pra/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya