Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dunia Kerja yang Human Friendly Pacu Pertumbuhan Sektor Freelancing

Budi Ernanto
13/5/2022 15:00
Dunia Kerja yang Human Friendly Pacu Pertumbuhan Sektor Freelancing
Ilustrasi bekerja dari rumah.(MI)

PT Sribu Digital Kreatif (Sribu), perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan jasa solusi konten dan pemasaran digital berbasis crowdsourcing, mengungkapkan bahwa masa depan sektor freelancing di Indonesia semakin cerah terutama dipicu oleh transformasi dunia HR di masa pandemi dua tahun terakhir yang semakin human friendly.

Besarnya potensi industri freelancing yang akan terus bertumbuh ini memerlukan platform dan infrastruktur pendukung yang memungkinkan terciptanya ekosistem yang kondusif untuk semua pihak yang terlibat.

Ryan Gondokusumo, founder dan CEO Sribu mengatakan, “Situasi pandemi telah mengakselerasi pengadopsian sistem kerja jarak jauh (remote working) dan proses kerja digital yang semakin diterima secara luas, baik dari sisi pelaku usaha maupun pekerja. Saat ini kita tengah bergerak menuju dunia kerja yang semakin human friendly dan akan mengubah dunia kerja untuk selama-lamanya.”

Berkembangnya popularitas dan penerimaan terhadap sistem kerja jarak jauh yang semakin dipicu oleh adanya pandemi ini ternyata ikut memberikan kabar gembira bagi sektor freelancing. Biro Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya peningkatan jumlah pekerja paruh waktu atau freelancer.

Per Agustus 2020, terdapat setidaknya 33,34 juta orang Indonesia yang bekerja secara paruh waktu atau sebagai freelancer, meningkat sebesar 4,32 juta atau setara dengan 26% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan minat sebagai freelancer ini berpotensi untuk terus meningkat di masa depan.

Menilik lebih jauh terkait potensi bisnis di sektor freelancing, Sribu, Ryan mengatakan "Kami melihat bagaimana sektor freelancing di Indonesia telah mengalami perkembangan yang positif dan cukup menjanjikan selama 10 tahun terakhir. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah freelancer dan jumlah klien/perusahaan yang menggunakan jasa freelancer melalui platform Sribu."

"Selain itu, kami juga secara konsisten membukukan pertumbuhan pendapatan rata-rata 15% per tahun. Kami melihat bahwa di masa depan, sektor freelancing di Indonesia akan semakin cerah dan ekosistemnya akan semakin solid. Dari sisi supply peminat freelancer akan terus meningkat seiring semakin nyamannya orang bekerja dengan sistem kerja jarak jauh yang lebih fleksibel dan Human Friendly.

Dari sisi demand, pelaku usaha akan semakin terbuka dengan berbagai opsi perekrutan. Mereka akan dapat lebih efektif dalam memetakan kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan kondisi bisnis mereka. Pada akhirnya akan berdampak terhadap produktivitas, efisiensi biaya operasional dan peningkatan daya saing.

Baca juga: ASN WFH, Kemenpan Rebiro Minta Pelayanan Publik Dilakukan Digital

Infrastruktur digital sebagai kunci untuk membuka (unlocking) potensi pasar freelancing di Indonesia Besarnya potensi industri freelancing yang terus bertumbuh ini memerlukan adanya platform dan infrastruktur pendukung yang memungkinkan terciptanya ekosistem yang kondusif untuk semua pihak yang terlibat.

Terdapat beberapa komponen penting untuk mendukung pertumbuhan industri freelancing secara sehat, kolaboratif, nyaman dan aman, yaitu antara lain perlunya wadah atau platform berbasis digital untuk pemberi kerja dan pencari kerja saling bertemu. Lalu, adanya sarana komunikasi yang terpusat, mudah digunakan dan harus aman mengingat akan terjadi banyak perpindahan data dan informasi klien/perusahaan yang bersifat rahasia. Kemudian, pihak mediator yang dapat menjamin keamanan, mengawasi dan melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Lebih dari 26.000 freelancer disebutkan telah terkurasi dengan berbagai keahlian telah bergabung dengan Sribu dengan kualitas hasil pekerjaan yang telah terstandar dan melalui proses seleksi oleh Sribu.

Para pelaku usaha dapat mengakses puluhan ribu konten kreator dengan beragam jenis dan tingkat keahlian, sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka, Klien juga dapat melihat portofolio masing-masing freelancer. 

Melalui platform Sribu, pelaku usaha dapat memperoleh hasil kerja dalam kurun waktu yang singkat, dengan kualitas yang terjamin dan hasil yang terukur.

Dari sisi freelancer, mereka dapat memperoleh akses terhadap database klien Sribu yang terdiri dari lebih dari 15.000 UKM dan korporasi, yang diharapkan dapat membantu para freelancer untuk memperoleh lebih banyak lagi pekerjaan dan membangun usaha secara freelance.

Hingga saat ini, sebanyak 100 ribu lebih pekerjaan telah diselesaikan oleh para freelancer melalui platform Sribu. Jenis pekerjaan yang dikerjakan meliputi desain, penulisan, fotografi, videografi, pemasaran digital, pembuatan website dan aplikasi mobile. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya