Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) mendukung hubungan dagang antara pelaku usaha Indonesia dengan Amerika Serikat.
Komitmen tersebut ditegaskan dengan disiapkannya program BNI Xpora yang membantu berbagai produk Usaha Kecil, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal lebih dikenal di mancanegara.
Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani mengatakan, BNI juga berperan penting dalam membantu kegiatan ekspor dan impor produk UMKM milik diaspora Indonesia yang kurang lebih mencapai 200.000 orang di AS.
Baca juga : BNI Berpotensi Garap Perdagangan RI-Korsel Hingga US$ 30 Miliar
“Dengan program mereka (BNI) tidak hanya memberikan fasilitas perbankan, tetapi yang penting juga memberikan program edukasi finansial kepada para diaspora untuk melakukan kegiatan ekspor impor," ujar Rosan dalam BNI Global Diaspora Week bersama CNBC Indonesia pada pertengahan April 2022 lalu.
"Dan semua fasilitas perbankan itu diberikan oleh Bank BNI secara masif karena BNI juga mempunyai cabang di banyak negara,” kata Rosan
Dia juga mengapresiasi upaya BNI yang memberikan fleksibilitas tinggi di kala para diaspora Indonesia di AS mengalami beberapa kendala, sehingga membuat kelangsungan dari dunia usaha berjalan baik dari yang skala kecil sampai skala besar.
Baca juga : BNI Tawarkan Solusi dan Literasi Keuangan untuk UMKM Go Global
“Diaspora membutuhkan pembiayaan yang cepat, tepat, dan mengerti dunia usaha dari para pengusaha kita, dan juga regulasi serta kompetisi yang ada di Amerika Serikat. Jadi BNI sangat proaktif dalam menjemput bola yang ada di antara diaspora ini,” tambahnya.
Strategi Jitu
Rosan menyebutkan terdapat strategi jitu untuk mendorong promosi bisnis UMKM Indonesia di AS, yakni melalui digitalisasi. Tercatat, dari hampir 60 juta UMKM, baru 9 juta saja yang tersentuh oleh digitalisasi.
“Kita harapkan dengan adanya digitalisasi ini (BNI Xpora) termasuk dengan pihak perbankan dan banyak pihak itu bisa membantu UMKM untuk dapat lebih berkiprah di sisi ekspor. Kita juga memberikan market intelligence atau masukan mengenai keadaaan market yang ada di US, tren dan ekspektasinya seperti apa, sehingga itu bisa disesuaikan dengan produk-produk UMKM kita lebih diterima dan masuk di pasar Amerika ini,” tukas Rosan.
Baca juga : Perkuat Kolaborasi, BNI Seoul Buka Peluang Pasar di Korea Selatan
General Manager BNI New York, Aidil Azhar mengungkapkan, tidak hanya mendorong bisnis UMKM untuk bisa go internasional, BNI juga berkomitmen memberikan segudang solusi keuangan kepada nasabah diaspora Indonesia di AS. S
olusi tersebut salah satunya adalah berupa pinjaman baik untuk modal kerja maupun untuk pembelian peralatan, kendaraan, tempat usaha dan lain sebagainya. Dalam dunia perbankan, bantuan ini dikategorikan sebagai pinjaman modal kerja dan pinjaman investasi.
“Di samping itu, pelaku usaha diaspora Indonesia yang biasanya melakukan transaksi perdagangan impor atau ekspor, BNI New York uga memberikan layanan trade finance, jadi misalnya dengan pemberian pembukaan Letter of Credit (LC), advising LC, LC discounting, serta Foreign Excange,” ujar Aidil.
Baca juga : BNI Dorong Peningkatan Ekonomi Diaspora 'Indonesia' di Amerika
Operasional
Aidil mengaku banyak melihat pelaku bisnis diaspora Indonesia yang membeli barang atau impor dari Indonesia. Hal ini membuat mereka terkadang memerlukan rekening operasional dalam mata uang Rupiah, misalnya untuk melakukan pembayaran ke partnernya di Indonesia.
“Jadi dalam hal BNI juga bisa membantu untuk membukakan rekening rupiah tanpa harus mereka kembali ke Indonesia karena cabang New York sudah bekerja sama dengan unit di BNI dalam negeri untuk pembukaan rekening Rupiah,” jelasnya.
Adapun transaksi keuangan diaspora yang selama ini sudah ditangani BNI New York dikatakan Aidil memiliki tren yang baik.
Baca juga : Ini 5 Dampak Situasi Global yang Mesti Diwaspadai Pebisnis
Terlebih, lanjutnya, dalam beberapa tahun terakhir di mana pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang cukup tinggi terhadap pelaku UMKM, baik yang Indonesia maupun yang ada di luar negeri, khususnya di Amerika Serikat
“Jadi kita banyak memberikan pinjaman ataupun solusi keuangan kepada mereka terutama yang golongan UMKM. Kita melihat semakin banyak diaspora Indonesia di Amerika Serikat yang memang ingin berwiraswasta dan mengembangkan bisnisnya di sini,” tutur Aidil.
Bahkan, banyak di antara para diaspora yang mencoba untuk me-leverage produk-produk Indonesia untuk dijual ke pasar Amerika Serikat. Hal ini dikatakan Aidil menjadi tren lain yang sangat baik karena para diaspora ini juga dapat turut andil dalam meningkatkan transaksi ekspor Indonesia.
Baca juga : Tingkatkan Penetrasi UMKM di Pasar Global, BNI Terlibat di KIF 2023
Kisah Manis UMKM Binaan BNI di Amerika
BNI sendiri telah membawa banyak UMKM sukses menembus pasar International, salah satunya Food Services Industry milik diaspora Indonesia yang ada di Amerika Serikat, Golden Nest Corporation. Golden Nest Corporation telah menjadi nasabah BNI New York selama lebih dari 10 tahun, dan menggunakan fasilitas keuangan BNI sebagai modal kerja.
Berkat dukungan BNI dari modal kerja, Golden Nest Corporation banyak melakukan perkembangan di bidang yang lain.
Baca juga : Ribuan Warga AS Kunjungi KBRI Washington DC, Belajar Kuliner dan Budaya RI
Perwakilan Golden Nest Corporation Jemmy Pranyoto mengatakan, saat pertama kali menggunakan jasa keuangan BNI, perusahaan masih sepenuhnya menjadi importer dan distributor. Mulai dari 10 tahun belakangan ini, berkat BNI, Golden Nest mulai bergerak di bidang food manufacturing atau pabrik makanan.
“Jadi ada suatu perubahan di sini. Saya melihat BNI cukup luwes. Walaupun secara di atas kertas hanya sebagai modal kerja, tetapi saya lihat ini secara keseluruhan ini full package untuk me-support kami yang ada di sini,” ujar Jemmy.
Dia juga mengatakan, Golden Nest tidak memandang BNI New York bukan hanya sekadar bank Indonesia yang ada di AS.
Lebih dari itu, BNI New York dikatakannya adalah bank Amerika yang dimiliki oleh Indonesia, sehingga peraturan-peraturannya selalu mengikuti regulasi badan yang ada di AS, seperti The Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), dan segala macam audit lainnya.
Ke depannya, ia berharap support BNI untuk pelaku usaha dan diaspora di AS dapat terus berjalan. Rencananya, Golden Nest akan ekspansi lebih luas ke lebih banyak negara bagian di Amerika Serikat. (RO/O-09)
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mendorong pelajar asal Indonesia untuk mengambil studi di 'Negeri Matahari Terbit'.
Festival ini jadi simbol kuat eratnya hubungan bilateral yang harmonis, menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra budaya signifikan di level internasional.
Rod Brazier sebelumnya menjabat sebagai Deputy Secretary di Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, yang bertanggung jawab untuk isu pembangunan dan multilateral.
Masjid Al Hikmah Den Haag menjadi salah satu tujuan warga masyarakat yang ingin menunaikan salat Idul Fitri.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, menerima kunjungan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, beserta delegasi investor dan perwakilan bank, pada 19 Maret 2025.
PRIA berkacamata dan peci hitam itu alias Dubes Inggris dengan cekatan menumbuk kenari untuk dijadikan sambal khas Maluku.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
Kemenlu belum menerima informasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa bermagnitudo 7,7 di Myanmar dan Thailand.
Memperingati 75 tahun hubungan diplomatik RI-Tiongkok tahun ini, Dubes Djauhari juga sampaikan pentingnya dukungan media untuk turut memperluas semangat dan momentum perayaan.
Sebanyak 65 peserta workshop, yang terdiri dari mahasiswa, mendapat kesempatan untuk belajar dan bermain alat musik tradisional Indonesia yaitu angklung dan gamelan.
KBRI Bangkok berharap pengalaman yang dialami oleh 46 WNIB itu menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Indonesia, khususnya kepada mereka yang berencana bekerja di luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved