Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah Kurang Menggembirakan 

Emir Chairullah
05/4/2022 18:57
Pertumbuhan Industri Asuransi Syariah Kurang Menggembirakan 
Ilustrasi asuransi(Ilustrasi)

PERTUMBUHAN industri asuransi syariah Indonesia dinilai cukup rendah karena pangsa pasarnya hanya 5,3% pada akhir 2021. Padahal kinerja ekonomi dan keuangan syariah Indonesia yang saat ini menduduki peringkat empat dunia serta mencatatkan total kenaikan aset mencapai 17% pada 2021. 

“Untuk mengoptimalkan performanya, perusahaan asuransi syariah harus penuhi empat faktor kunci,” ujarnya Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada Peluncuran PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) melalui konferensi video di Jakarta, Selasa. 

Disebutkan, industri asuransi syariah diminta terus menciptakan produk yang inovatif dan perluasan pangsa pasar baru yang dilakukan para ekonom dan ahli keuangan syariah. Kemudian industri ini harus terus menjaga nilai-nilai syariah dalam menjalankan bisnis demi menjaga kepercayaan sekaligus meningkatkan keyakinan publik akan keunggulan produk-produk jasa keuangan syariah dibandingkan konvensional. 

“Sebab ketertarikan akan produk-produk jasa keuangan syariah ditunjukkan oleh konsumen terlepas dari agama dan keyakinannya,” jelasnya. 

Selain itu, tambahnya, perusahan asuransi syariah diharapkan dapat dengan seksama memilih investasi yang bersifat produktif. 

“Pemanfaatan instrumen investasi yang bersifat produktif membutuhkan kejelian untuk melihat potensi industri-industri syariah lainnya,” ujarnya. 

Baca juga : Aset Kripto Mulai 1 Mei 2022 Kena PPN dan PPh

Untuk faktor terakhir yang harus dipenuhi, Ma’ruf menekankan pentingnya penguasaan terhadap teknologi digital untuk menjawab kebutuhan para konsumen. 

“Pemanfaatan teknologi digital yang telah menjadi keniscayaan agar layanan sektor keuangan dan asuransi dapat lebih cepat, mudah dan murah di masa depan, nasabah asuransi, baik individu maupun bisnis, akan semakin mengharapkan layanan yang personal dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan,” jelasnya. 

Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste H.E. Owen Jenkins mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah bertumbuh dengan cepat dalam dua dekade terakhir, baik di Indonesia, maupun di dunia. Oleh karena itu, Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan tersebut, terutama untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah. 

“Seperti yang kita ketahui bersama, keuangan syariah hanya merepresentasikan 1 % dari aset keuangan global dan asuransi syariah hanya bagian kecil dari porsi tersebut, meskipun umat muslim menempati lebih dari 25% penduduk dunia. Indonesia mengetahui potensi untuk menumbuhkan ekonomi syariah dan membuat Indonesia menjadi global hub Ekonomi dan Keuangan syariah,” ujarnya. 

Sementara itu, Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar mengatakan, konsep syariah yang diimplementasi ke dalam bentuk asuransi tentu mengedepankan prinsip-prinsip yang sesuai dengan aturan agama Islam di mana harta hakikatnya adalah milik Allah SWT yang diamanatkan kepada umat manusia dan di dalamnya ada hak individu dan ada hak orang lain yang membutuhkan. 

“Dalam pelaksanaannnya konsep ekonomi syariah sangat menjunjung tinggi keadilan, transparansi, etika, dan juga tentunya sesuai dengan prinsip syariah untuk memastikan harta yang dimiliki juga memiliki maslahat yang lebih luas, demikian halnya dengan asuransi syariah yang dilandasi dengan semangat tolong-menolong dan juga kepedulian antar sesama,” paparnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya