Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pasar Domestik Bisa Diandalkan untuk Biayai Defisit Anggaran

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/3/2022 17:41
Pasar Domestik Bisa Diandalkan untuk Biayai Defisit Anggaran
Deretan gedung perkantoran di kawasan Ibu Kota Negara.(MI/Susanto)

PASAR domestik bakal diandalkan untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Mengingat, dalam beberapa tahun terakhir, kepemilikan domestik pada obligasi pemerintah mengalami peningkatan impresif.

Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Bloomberg Asean Business Summit, Rabu (16/3). "Saat ini, kami mengandalkan pasar domestik, serta kemampuan untuk menerbitkan obligasi domestik. Terutama karena peran pembeli asing menurun tajam menjadi 19%," jelas Ani, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa upaya pendalaman pasar obligasi domestik bakal dilakukan. Tujuannya, menciptakan kondisi pasar keuangan yang lebih stabil. Hal itu juga dinilai dapat menguatkan keseimbangan eksternal Indonesia terhadap guncangan.

Baca juga: Menkeu Pastikan Aturan Pajak tak Ganggu Pemulihan Ekonomi

Apalagi Indonesia telah menerapkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. Diharapkan dampaknya juga akan merambat pada penguatan nilai tukar rupiah.

Pembiayaan defisit juga masih bisa dilakukan oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Gubernur BI dan Menteri Keuangan. Bank sentral bertindak sebagai stand by buyer obligasi pemerintah dan bisa membelinya di pasar perdana.

Baca juga: Rupiah Menguat, Indeks Dolar AS Menanti Sikap The Fed

"Kombinasi ini sebenarnya memberikan kita kemampuan untuk mengelola. Terutama ketika pasar, pasar global, pasar luar negeri, masih dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan, seperti saat ini," terang Bendahara Negara.

Meski mengandalkan pasar domestik, Indonesia tetap terbuka pada investor asing. Hal itu justru memperkaya pilihan pemerintah dalam menarik pembiayaan. Samurai Bond dan beberapa pinjaman dari lembaga multilateral misalnya, menjadi opsi yang dimiliki pemerintah.

"Jadi ini semua memberi kita pilihan. Tetapi, kita sangat sadar bahwa situasi seperti ini pasti perlu dijaga dan dikelola dengan sangat hati-hati, karena selalu ada batasnya," pungkas Ani.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya