Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PRESIDEN Joko Widodo menekankan bahwa masa sulit tidak hanya dihadapi Indonesia. Sejumlah negara dikatakannya turut merasakan distrupsi global.
Pertama, lanjut Jokowi, sapaan akrabnya, akibat revolusi industri 4.0. Kemudian, diikuti disrupsi luar biasa karena pandemi covid-19. Kemudian, ditambah faktor geopolitik yang dipicu ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
"Masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian," ujar Kepala Negara di Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (11/3). Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Baca juga: Menkeu: Proses Pemulihan Ekonomi tidak Selalu Mulus
Perang antara Rusia dan Ukraina telah memicu kelangkaan energi yang dialami semua negara. Jokowi menyoroti kenaikan harga minyak dunia dari US$60 per barel, kemudian menjadi US$115 per barel. Bahkan, banyak negara memutuskan untuk menaikkan harga minyak.
"Kita masih tahan-tahan (menaikkan harga minyak)," pungkas Jokowi.
Selain masalah minyak, Presiden menyebut beberapa negara sudah mulai mengalami kelangkaan dan kenaikan harga pangan, seperti gandum dan kedelai. Kelangkaan kontainer akibat harga naik pun juga terjadi belakangan ini.
Baca juga: Bank Sentral Australia Beranjak Menaikkan Tingkat Suku Bunga
Berdasarkan World Container Index, harga kontainer naik enam kali lipat dari sebelum pandemi, yakni US$1.579 menjadi US$9.477 pada Februari 2022. Hal itu membuat barang logistik yang dikirimkan ke konsumen juga dibeli lebih mahal, karena terbebani kenaikan harga kontainer.
"Efeknya apa? Kenaikan inflasi, hati-hati mengelola ekonomi saat ini. Ekonomi makro dikelola, tapi mikronya tidak diperhatikan, bisa buyar," tegas Presiden.
Jokowi mengingatkan bahwa pemerintah harus bekerja detil dalam mengelola ekonomi. Pihaknya pun bersyukur angka inflasi di Indonesia tidak naik terlalu tinggi, yakni 2,2% pada Januari 2022. Sementara itu, inflasi Rusia naik 8,7%, Amerika Serikat 7,5% dan Uni Eropa 5,1%.(OL-11)
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved