Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jokowi Sebut Ketidakpastian Global Picu Inflasi

Indriyani Astuti
11/3/2022 12:36
Jokowi Sebut Ketidakpastian Global Picu Inflasi
Presiden Jokowi saat menghadiri sidang pleno khusus penyampaian laporan Mahkamah Konstitusi.(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo menekankan bahwa masa sulit tidak hanya dihadapi Indonesia. Sejumlah negara dikatakannya turut merasakan distrupsi global. 

Pertama, lanjut Jokowi, sapaan akrabnya, akibat revolusi industri 4.0. Kemudian, diikuti disrupsi luar biasa karena pandemi covid-19. Kemudian, ditambah faktor geopolitik yang dipicu ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

"Masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian," ujar Kepala Negara di Universitas Sebelas Maret (UNS), Jumat (11/3). Pada kesempatan itu, Presiden didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Menkeu: Proses Pemulihan Ekonomi tidak Selalu Mulus

Perang antara Rusia dan Ukraina telah memicu kelangkaan energi yang dialami semua negara. Jokowi menyoroti kenaikan harga minyak dunia dari US$60 per barel, kemudian menjadi US$115 per barel. Bahkan, banyak negara memutuskan untuk menaikkan harga minyak.

"Kita masih tahan-tahan (menaikkan harga minyak)," pungkas Jokowi.

Selain masalah minyak, Presiden menyebut beberapa negara sudah mulai mengalami kelangkaan dan kenaikan harga pangan, seperti gandum dan kedelai. Kelangkaan kontainer akibat harga naik pun juga terjadi belakangan ini.

Baca juga: Bank Sentral Australia Beranjak Menaikkan Tingkat Suku Bunga

Berdasarkan World Container Index, harga kontainer naik enam kali lipat dari sebelum pandemi, yakni US$1.579 menjadi US$9.477 pada Februari 2022. Hal itu membuat barang logistik yang dikirimkan ke konsumen juga dibeli lebih mahal, karena terbebani kenaikan harga kontainer.

"Efeknya apa? Kenaikan inflasi, hati-hati mengelola ekonomi saat ini. Ekonomi makro dikelola, tapi mikronya tidak diperhatikan, bisa buyar," tegas Presiden.

Jokowi mengingatkan bahwa pemerintah harus bekerja detil dalam mengelola ekonomi. Pihaknya pun bersyukur angka inflasi di Indonesia tidak naik terlalu tinggi, yakni 2,2% pada Januari 2022. Sementara itu, inflasi Rusia naik 8,7%, Amerika Serikat 7,5% dan Uni Eropa 5,1%.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik