HARGA minyak mentah Brent telah menembus US$100 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014 pada Kamis (24/2) ini. Kondisi tersebut dipengaruhi serangan yang dilancarkan militer Rusia ke Ukraina.
Tindakan Rusia berpotensi meningkatkan sanksi internasional yang selanjutnya dapat mengganggu pasar energi. Harga minyak terus meningkat selama lebih dari dua bulan, karena ancaman aksi militer Rusia yang nyata. Diketahui, harga minyak dunia naik lebih dari 40% dari posisi terendah awal Desember 2021.
Baca juga: Pasukan Rusia Serang Ukraina Usai Putin Izinkan Operasi Militer
Pada dini hari waktu Rusia, lebih dari satu jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina, harga Minyak Mentah West Texas Intermediate naik 4,19% menjadi US$96 per barel.
Minyak mentah Brent, yang mengukur aktivitas internasional di Eropa, mencapai US$101,25 atau meningkat 4,5% dari harga sebelumnya. Harga minyak diprediksi terus meningkat dan mempengaruhi harga BBM di Amerika Serikat (AS). Warga AS bahkan membayar hampir satu dolar lebih banyak untuk satu liter bahan bakar.
Baca juga: Indonesia Mengecam Serangan Rusia ke Ukraina
Kalangan analis menilai sanksi terhadap Rusia, yang berkontribusi sekitar 10% dari pasokan minyak dunia, dapat mengganggu pasokan energi Eropa. Bahkan, dapat mengguncang harga minyak dunia.
Dalam pidatonya, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa sanksi yang dimaksudkan untuk menghukum Rusia, juga berpotensi memengaruhi konsumen AS. Biden diketahui akan bertemu dengan negara-negara Kelompok 7 untuk membahas lebih jauh terkait tindakan Rusia.(WashingtonPost/OL-11)