Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Konflik Rusia-Ukraina, Respons Indonesia Harus Kepala Dingin

 Insi Nantika Jelita
24/2/2022 17:19
Konflik Rusia-Ukraina, Respons Indonesia Harus Kepala Dingin
Konvoi kendaraan truk militer Rusia di Rostov, Rusia, yang berbatasan dengan negara yang baru dideklarasikan Republik Donestk (Ukraina).(STRINGER / AFP)

KAMAR Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta pemerintah Indonesia tidak gegabah dalam merespons konflik antara Rusia dan Ukraina. Apalagi memilih untuk mengecam tindakan itu.

Pasalnya, pelaku usaha melihat kedua negara itu sebagai pasar potensial untuk dibuka kerja sama ekonominya dalam Hal perdagangan maupun investasi.

"Kami berharap pemerintah Indonesia merespons konflik Rusia-Ukraina dengan kepala dingin dan perhitungan yang matang," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Shinta Widjaja Kamdani kepada Media Indonesia, Kamis (24/2).

Memang diakui Kadin, Indonesia tidak memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan kedua negara itu. Namun, bukan berarti Indonesia bisa bertindak sesuka hati menanggapi konflik Rusia-Ukraina.

Baca juga; Kadin : Invasi Besar Rusia ke Ukraina Bakal Ganggu Pasokan Minyak ke RI

Pemerintah diminta dapat melakukan langkah antisipatif terhadap kemungkinan kenaikan harga minyak global dan dampaknya terhadap inflasi serta proyeksi pemulihan ekonomi nasional.

"Jangan sampai faktor pergolakan harga minyak global yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina jadi merugikan atau membebani pelaku usaha dan masyarakat Indonesia," tegas Shinta.

Dia mengatakan, Rusia sendiri telah dikenakan sanksi oleh negara-negara barat dalam bentuk embargo terhadap produk-produk perdagangan ke dan dari Rusia.

Potensi embargo yang perlu dipertimbangkan akan terjadi bila konflik tidak dapat diselesaikan dan negara seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa terus bersikeras melakukan embargo ke Rusia.

"Ini akan menyusahkan transaksi perdagangan, investasi dan transaksi finansial antara Indonesia-Rusia sehingga kegiatan ekonomi kita akan stagnan atau menurun sepanjang embargo tersebut diberlakukan," tutur Shinta. (Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya