Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
INDEKS dolar AS mencapai level tertinggi dua minggu pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (15/2), di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang ketegangan Rusia-Ukraina. Selain itu karena Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengulangi seruan untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve AS yang lebih cepat.
Indeks sempat melonjak lebih jauh dalam di perdagangan sore setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak rakyat Ukraina untuk mengibarkan bendera negara itu di gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serempak pada 16 Februari, tanggal yang oleh beberapa media Barat disebut sebagai kemungkinan awal dari invasi Rusia.
Komentar itu menakuti investor, yang telah melarikan diri ke mata uang safe-haven dolar di tengah meningkatnya masalah geopolitik, tetapi indeks dolar dengan cepat turun dari level tertinggi itu.
Pejabat Ukraina mengatakan Zelenskiy tidak memprediksi serangan pada tanggal tersebut, tetapi menanggapi dengan skeptis terhadap laporan media asing.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan dia sangat khawatir tentang "peningkatan spekulasi" tentang konflik militer, dan mendesak para pemimpin dunia untuk meningkatkan diplomasi guna menenangkan situasi.
Washington mengatakan Rusia dapat menyerang Ukraina "kapan saja sekarang," dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin (14/2/2022) menyebut situasinya "sangat, sangat berbahaya."
"Pendorong besarnya jelas adalah ketegangan di Ukraina. Pasar dalam mode risk-off (menghindari risiko) secara keseluruhan. Volatilitas tersirat naik," kata Karl Schamotta, kepala strategi pasar di Cambridge Global Payments di Toronto.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terakhir naik 0,4 persen pada 96,3090 setelah mencapai 96,4410, tertinggi sejak 1 Februari.
Dolar sedikit berubah terhadap yen Jepang di 115,57, sementara dolar juga hampir datar terhadap franc Swiss di 0,9252 franc.
Pada Senin (14/2/2022) pagi, Bullard juga mengatakan empat laporan inflasi yang kuat berturut-turut memerlukan tindakan dan bahwa bank sentral perlu "meratifikasi" ekspektasi pasar dari langkah yang akan datang.
Laporan indeks harga konsumen AS minggu lalu yang lebih kuat dari perkiraan telah mendorong spekulasi bahwa Fed mungkin menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin penuh pada Maret.
"Jelas kita masih memiliki kejutan setelah laporan inflasi minggu lalu dan komentar presiden Fed St. Louis Bullard," kata Schamotta. "Kami memiliki posisi para pedagang untuk siklus pengetatan dengan proporsi tidak merata."
Perpindahan ke aset-aser safe-haven telah membayangi ekspektasi pengetatan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB). Presiden ECB Christine Lagarde juga baru-baru ini menegaskan bahwa setiap tindakan kebijakan akan dilakukan secara bertahap.
Terhadap dolar, euro turun 0,4 persen pada 1,1301 dolar. The Fed akan merilis risalah pertemuan Januari pada Rabu (16/2/2022). (Ant/OL-13)
Baca Juga: Revisi Kebijakan PPKM Level 3, Kapasitas Bekerja Dari Kantor Dinaikkan Jadi 50%
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menegaskan keraguannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang di Ukraina.
Ledakan dilaporkan terjadi di Kota Kremenchuk ketika Rusia meluncurkan rudal balistik yang menghantam wilayah tengah Ukraina itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
HUBUNGAN Hungaria dan Ukraina kembali menegang setelah serangan Ukraina menghantam jaringan pipa minyak utama Druzhba yang menyalurkan pasokan dari Rusia ke Hungaria.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved