Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Gobel Ajak UMKM Milenial untuk Biasakan Tangan di Atas 

Mediaindonesia.com
13/2/2022 23:45
Gobel Ajak UMKM Milenial untuk Biasakan Tangan di Atas 
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel di Peluncuran Muktamar Hima Persis(Dok. Pribadi)

WAKIL Ketua DPR RI Rachmat Gobel, mengajak generasi milenial yang terjun menjadi pengusaha UMKM untuk membiasakan diri berperilaku tangan di atas, bukan tangan di bawah. 

“Ini akan melatih kemandirian dan membentuk karakter kewirausahaan yang tangguh serta tahan banting,” katanya dalam peluncuran Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) yang digelar secara hibrida, Minggu, (13/2). 

Tema muktamar Hima Persis adalah tentang kebangkitan ekonomi seiring optimisme dalam beradaptasi terhadap pandemi Covid-19. Iqbal Muhammad Dzilal, ketua umum Hima Persis, mengajak kader-kader Hima Persis untuk terjun menekuni bisnis. 

Generasi muda milenial, kata Gobel, merupakan cahaya bagi negeri dan bagi masa depan bangsa. Setelah dua tahun Indonesia didera badai corona, kata Gobel, sudah saatnya Indonesia bangkit kembali. 

“Negeri ini sangat membutuhkan kontribusi kaum milenial, apalagi saat ini Indonesia dalam kondisi bonus demografi. Jadi, kaum muda memang kekuatan nyata dan dominan Indonesia saat ini,” katanya. 

Gobel menyatakan, banyak sektor yang bisa dimasuki dalam dunia usaha. Ia menyebutkan di antara yang penting adalah usaha herbal, handicraft dan furniture, pangan dan kuliner, serta fesyen, termasuk batik, tenun, dan sulam. 

Baca juga : Distributor Batasi Stok Minyak Goreng ke Ritel Modern 

Menurutnya, pasar herbal dunia mencapai Rp900 triliun, namun Indonesia baru berkontribusi satu persen saja. Padahal Indonesia sangat kaya tanaman herbal dan rempah-rempah. Karena itu pasar herbal dunia dikuasai India dan China. Bahkan Korea yang hanya mengandalkan ginseng mampu berkontribusi lumayan besar. 

“Indonesia memiliki banyak tanaman herbal seperti jahe, kunyit, dan lain-lain. Demikian pula dengan kekayaan fesyen Indonesia. Indonesia memiliki batik, tenun, sulam, yang masing-masing daerah memiliki ragam tersendiri. Ini kekayaan yang tak dipunyai semua bangsa,” katanya. 

Pasar pangan halal dunia, katanya, juga sangat besar, sekitar 700 triliun dollar AS. 

“Berbisnislah dengan berkeringat, jangan mau yang instan dan jangan ingin cepat kaya. Semua harus dimulai dengan kerja keras,” katanya. 

Karena itu, ia mengingatkan agar jangan mudah terbuai dengan tawaran usaha yang instan seperti forex atau pinjol. “Dalam berusaha itu yang penting du-it,” katanya. Para hadirin tertawa. “Jangan salah tangkap. Maksudnya do it. Kerja keras. Bekerja. Berkeringat,” katanya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya