Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wamendag Melepas Ekspor Kepiting Rajungan Nelayan Lokal ke Amerika Utara

Heri Susetyo
10/2/2022 14:24
Wamendag Melepas Ekspor Kepiting Rajungan Nelayan Lokal ke Amerika Utara
(MI/Heri Susetyo)

WAKIL Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak melepas ekspor kepiting rajungan tangkapan nelayan lokal ke Amerika Utara, Kamis (10/2).

Ekspor satu kontainer Aruna Crab seberat 15 ton ini nilainya sekitar US$500 ribu. Ekspor yang dilepas dari kawasan pergudangan di Sidoarjo ini merupakan kontainer yang ke-11.
 
Kepiting rajungan yang diekspor ini merupakan hasil tangkapan nelayan di seluruh Indonesia. Di bawah binaan Aruna Crab bekerja sama dengan Nirwana Segara, hasil tangkapan nelayan lokal dipasarkan ke luar negeri. Mereka menggandeng sekitar 20 ribu nelayan lokal di seluruh Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar akan produk olahan ikan.

''Di Jawa Timur, sebanyak 53% eskpor di bidang perikanan kami laksanakan ke Amerika. Ini adalah hal yang sangat membanggakan karena rupanya, ekspor ini juga merupakan kontribusi dari sebuah startup kelahiran 2016 dengan series A funding terbesar di Indonesia. Didukung dengan passion Nirwana Segara dari hilir, ditambah oleh sustainability yang ditawarkan Aruna, keduanya merupakan komposisi yang sangat tepat," kata Wamendag.
 
Apresiasi senada disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Menurut Emil, ini adalah kreasi anak bangsa untuk mengakselerasi ekspor potensi terbesar Indonesia.

"Suatu sumbangsih yang konkret. Jangan lupa, Indonesia juga memiliki PPEI, Pelatihan dan Pendidikan Ekspor Indonesia untuk mendukung UMKM Indonesia dalam melaksanakan ekspor. Kegiatan ini semestinya dapat membantu kami untuk mengkomunikasikan hal ini, kami, kementerian perdagangan, siap membantu," ujar Emil. 

Tak hanya mengambil produk laut, dua perusahaan ini berusaha memperhatikan keberlanjutan ekosistem kelautan. Nelayan rajungan harus patuh pada program keberlanjutan perikanan rajungan dengan tidak menangkap rajungan kecil, rajungan bertelur luar, maupun penangkapan menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan.

''Ini yang menjadi poin penting dari ekosistem kelautan. Mengapa? Karena rajungan dan perikanan berkelanjutan adalah hidup kita," kata CEO Nirwana Segara Aik Wulandari. 

Sebagai bukti kepedulian terhadap keberlanjutan bisnis dan kesejahteraannelayan melalui teknologi, Aruna berkomitmen terus memperhatikan aspek keberlanjutan dengan meresmikan Aruna Zero Waste Hub di Bangkalan Madura. Ini adalah rumah pengeringan limbah cangkang rajungan menjadi produk pakan ikan yang tentu memiliki nilai jual lebih.

''Sejak pertama kali didirikan, Aruna berkomitmen untuk terus memberdayakan masyarakat pesisir. Perjalanan memang masih panjang, tetapi optimisme kami akan masa depan yang lebih baik tak akan putus,"kata Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty.
 
Selama ini kehidupan nelayan kurang sejahtera karena hasil tangkapan ikan dibeli murah. Namun setelah digandeng dua perusahaan tersebut, nilai jual produk ikan mereka naik tajam. Bahkan selain nelayan, kaum perempuan banyak dilibatkan dalam proses pengolahan.

Permintaan pasar dunia akan produk olahan ikan sangat besar, sementara market share Indonesia baru 5%. Negara-negara tujuan ekspor ikan yaitu Amerika Serikat, Amerika Utara, Tiongkok, Jepang dan sejumlah negara lainnya. (HS/OL-10) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya