Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Menkeu : Pemerintah Punya Tanggung Jawab Sisa Tagihan Covid-19 Rp23 triliun

 Despian Nurhidayat
10/2/2022 13:52
Menkeu : Pemerintah Punya Tanggung Jawab Sisa Tagihan Covid-19 Rp23 triliun
Menkeu Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2022)(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah masih memiliki tanggung jawab untuk membayar sisa tagihan perawatan pasien covid-19 sebesar Rp23 triliun.

“Masih ada tagihan Rp23 triliun pada 2022 yang harus kami bayar dari perawatan 2021,” ungkapnya dalam acara BRI MICROFINANCE Outlook 2022 : Boosting Economic Growth Through Ultra Micro Empowerment, secara virtual, Kamis (10/2).

Sri Mulyani menuturkan tagihan tersebut disebabkan karena adanya lonjakan kasus covid-19 varian Delta yang menyebabkan banyak masyarakat terinfeksi dan harus dirawat di rumah sakit.

Ia menjelaskan kenaikan kasus covid-19 varian Delta menjadi faktor belanja kesehatan yang mendominasi belanja negara karena untuk biaya perawatan pasien covid-19 saja jumlahnya mencapai Rp94 triliun.

Baca juga: Airlangga Optimistis Kasus Covid-19 Melandai Pada Maret 2022

Realisasi sementara belanja negara sendiri untuk tahun lalu mencapai Rp2.786,8 triliun atau 101,3 persen dari target APBN 2021 yang sebesar Rp2.750 triliun.

“Ini sebagian sangat besar untuk kesehatan sebab belanja kesehatan akibat naiknya Delta karena perawatan kami mengeluarkan hampir Rp94 triliun,” ujar Sri Mulyani.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa biaya penanganan covid-19 sangat mahal hingga ratusan triliun hanya untuk sektor kesehatan dan belum sektor lain seperti perlindungan sosial.

“Jadi kami bisa lihat bahwa covid-19 is so expensive. Itu perawatan, belum termasuk vaksinasi,” tegasnya.

Meski demikian, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan mulai menyehatkan kembali APBN yakni tercermin dari defisit 2021 yang sudah mengalami penurunan cukup signifikan.

Defisit pada 2021 adalah sebesar Rp783,7 triliun atau 4,65% dari PDB yang lebih rendah dari pagu Rp1.006 triliun atau 5,7% dari PDB sekaligus turun dari Rp947 triliun atau 6,14% PDB pada 2020.

Hal itu terjadi karena meski belanja masih tinggi namun pendapatan negara sampai 31 Desember 2021 mencapai Rp2.003,1 triliun atau 114,9% dari target APBN.

“Ini menggambarkan APBN meski kerja extremely keras tapi kami mulai coba menyehatkan,” pungkas Sri Mulyani. (Des/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik