Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan, kondisi sektor keuangan Indonesia telah membaik sejalan dengan tren positif perekonomian nasional.
Dia memastikan otoritas akan siap mendukung kebijakan pemerintah untuk memuluskan agenda pemulihan ekonomi.
"Ekonomi sudah membaik, sektor keuangan sudah membaik, tinggal bagaimana kita mempercepat, kebijakan apa lagi yang akan kita lakukan," tuturnya dalam Seminar Nasional bertema Akselerasi Perekonomian Daerah untuk Memacu Pemulihan Ekonomi Nasional secara daring, Selasa (8/2).
Membaiknya kondisi sektor keuangan, kata Wimboh, utamanya terlihat dari pasar modal Indonesia. Indikator pasar modal Indonesia menunjukkan penguatan di penghujung 2021. Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahamkan tren penguatan.
Baca juga: Ini Beragam Kebijakan OJK untuk Mendukung Pengembangan UMKM
Hingga Senin (7/2) misalnya, IHSG berada di level 6.804,94, atau tumbuh 3,40% (year to date/ytd).
"Kepercayaan masyarakat mulai pulih di pasar modal dilihat dari IHSG kita. IHSG kita sudah mencapai level 6800, atau tumbuh 3,4% ytd. Tahun lalu juga sudah di atas 6000. Ini sudah lebih tinggi levelnya dari sebelum covid," jelas Wimboh.
Selain itu penghimpunan dana melalui penawaran umum pada 2021 mencatatkan all time high, tertinggi di ASEAN dengan nilai Rp363,28 triliun dari 185 penawaran umum.
Hal itu, kata Wimboh, mengindikasikan antusiasme masyarakat atau pengusaha telah kembali di pasar modal.
Dari data OJK, jumlah investor di pasa modal mencapai 7,5 juta, atau naik 93% dari tahun sebelummya. "Jadi dapat kami simpulkan di pasar modal sudah bangkit dan pulih, masyarakat sudah percaya," kata Wimboh.
Selain di pasar modal, kinerja apik juga dibukukan oleh perbankan. Hal itu dapat dilihat dari aset perbankan yang tercatat positif. Dari sisi kredit misalnya, OJK mencatat adanya pertumbuhan 5,24%, jauh di atas kinerja 2020 yang tumbuh negatif 2,7%.
Kendati begitu, kinerja pertumbuhan kredit tersebut belum menyentuh level sebelum pandemi covid-19 merebak, yakni rerata di kisaran 8%. Wimboh berujar, OJK optimis kredit akan tumbuh signifikan di 2022 sejalan dengan cerahnya pemulihan ekonomi nasional.
"Kredit di UMKM tumbuhnya sudah lebih tinggi, 11,23%. Ini lebih tinggi dari total kredit secara keseluruhan, koorporasi sudah positif namun masih rendah 2,74%. Pertumbuhan kredit tersebut didorong luar Jawa yang tumbuh 5,8% di atas pertumbuhan kredit Jawa yang tumbuhnya hanya 5%," jelasnya.
Secara umum, perbankan juga berada dalam kondisi yang sama baiknya seperti pasar modal. OJK mencatat hingga akhir 2021 capital adequacy ratio (CAR) perbankan berada di angka 25,67%, loan to depocits ratio (LDR) 77,13%, net interest margin 4,51%, biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) 83,58%. Sedangkan risiko kredit macet (non peforming loan/NPL) terjaga di di level rendah, yakni 3,00%. (Mir/OL-09)
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Sampai dengan periode Maret 2025, LKM yang telah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan adalah sebanyak 245 LKM dengan nilai keseluruhan aset LKM mencapai Rp1,609 triliun.
Sejumlah lembaga internasional telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global lantaran ketidakpastian dan gejolak geopolitik dunia.
Pada Mei 2025 piutang pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan tercatat Rp504,58 triliun, atau tumbuh 2,83% secara tahunan.
INDUSTRI perbankan nasional dinilai masih menunjukkan ketahanan yang kuat di tengah tekanan global. Pertumbuhan kredit pada Mei 2025 tercatat 8,43%, setara Rp7.900 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, aset keuangan syariah di luar kapitalisasi saham syariah mencapai Rp2.883,67 triliun sepanjang 2024 atau tumbuh 11,67% secara tahunan.
OJK juga telah meminta bank untuk memantau rekening dormant agar tidak digunakan untuk kejahatan keuangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved