Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

57,89% Geliat Ekonomi Indonesia Ditopang Pulau Jawa

M. Ilham Ramadhan Avisena
07/2/2022 14:06
57,89% Geliat Ekonomi Indonesia Ditopang Pulau Jawa
Kemacetan di kawasan Jakarta(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

KEPALA Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan, ekonomi Indonesia pada 2021 masih berkonsentrasi pada Pulau Jawa. Hal itu terlihat dari kontribusi Jawa ke ekonomi Indonesia yang sebesar 57,89%.

"Sampai 2021 ini, ekonomi Indonesia masih konsentrasi di Pulau Jawa dengan share 57,89%," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (7/2).

Kontribusi Pulau Jawa pada ekonomi Nasional itu didorong oleh ekonomi yang tercatat tumbuh 3,66% (year on year/yoy). Kontributor terbesar kedua ialah Pulau Sumatera, yakni 21,70% dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,18%.

Sedangkan Kalimantan tercatat memiliki pertumbuhan ekonomi 3,18% (yoy) dan berkontribusi pada ekonomi nasional 8,25%. Diikuti oleh Sulawesi yang ekonominya tumbuh 5,67% (yoy) dan berkontribusi sebesar 6,89% pada ekonomi Indonesia.

Lalu Bali dan Nusa Tenggara tercatat memiliki pertumbuhan ekonomi 0,07% (yoy) dan berkontribusi pada ekonomi nasional 2,78%. Sedangkan Maluku dan Papua menjadi wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni 10,09% (yoy) dengan kontribusi 2,49%.

Baca juga: 2021 Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69%

"Ekonomi Maluku-Papua tumbuh tinggi karena di Maluku Utara tetutama, ada penignkatan aktivitas bijih logam, utamanya biji nikel, emas dan perak. Di papua ada peningaktan aktivitas bijih logam, tembaga, emas, dan pembangunan kosntruksi PON Papua," terang Margo.

Diketahui, ekonomi Indonesia pada 2021 tercatat tumbuh 3,69% (yoy). Angka tersebut didorong oleh capaian pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 sebesar 5,02% (yoy).

Pertumbuhan itu sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan yang tercatat Rp2.845,9 triliun, dan PDB atas dasar harga berlaku Rp4.498,0 triliun.

Pertumbuhan ekonomi secara spasial yang tergolong tak merata itu, kata Margo, kemungkinan akan berubah seiring langkah pemerintah memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan. Pasalnya, pemindahan IKN akan memunculkan aktivitas ekonomi baru dan berpeluang meningkatkan pertumbuhan di Kalimantan.

"Apakah ke depan secara spasial akan berubah, pastinya akan terjadi perubahan. Secara teori akan ada aktivitas ekonomi baru. Tapi seberapa besar, itu bergantung pada aktivitas di sana. Ini kan sesuatu yang belum terjadi, kita tidak prediksi perbuahannya, tapi aktivitas baru itu akan mendorong share-nya," jelas Margo. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya