Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

2021 Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69%

M Ilham Ramadhan Avisena
07/2/2022 13:41
2021 Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,69%
Pekerja membuat roti di rumah produksi Palmarum Bakery di Malang, Jawa Timur, Rabu (13/10/2021).(Antara/Ari Bowo Sucipto.)

EKONOMI Indonesia pada 2021 tumbuh 3,69% secara tahunan (year on year/yoy). Angka tersebut didorong oleh capaian pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 sebesar 5,02% (yoy).

Pertumbuhan itu sejalan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan yang tercatat Rp2.845,9 triliun dan PDB atas dasar harga berlaku Rp4.498,0 triliun. "Kalau dibandingkan dengan triwulan IV 2020, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02%. Sedangkan secara kumulatif, selama 2021, ekonomi Indonesia tumbuh 3,69%," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (7/2).

Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2021 terlihat berbeda dengan pola yang berjalan sebelumnya. Soalnya, setiap tahun ekonomi pada triwulan IV kerap mengalami pelambatan dari triwulan sebelumnya.

Pada triwulan IV 2018 tercatat ekonomi Indonesia melambat 1,69% (q to q), triwulan IV 2019 melambat 1,74% (q to q), triwulan IV 2020 melambat 0,40% (q to q). Sedangkan pada triwulan IV 2021 terjadi pertumbuhan 1,06% (q to q). "Jadi polanya agak berbeda di 2021, karena di triwulan III (2021) kemarin kasus covid kita tinggi, aktivitas ekonomi melambat, mobilitas terbatas, dan terkompensasi di triwulan IV," jelas Margo.

Dia menerangkan, aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang membaik di triwulan IV 2021 disebabkan oleh efektivitas penanganan pandemi covid-19. Hal tersebut menandakan pengendalian pandemi menjadi syarat utama dari pemulihan ekonomi.

Pada triwulan IV 2021, mayoritas lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan positif. Tiga sektor lapangan usaha yang tumbuh positif dan berkontribusi besar bagi PDB Indonesia ialah industri tumbuh 4,92% (yoy), perdagangan tumbuh 5,56% (yoy), dan pertanian tumbuh 2,28% (yoy). Ketiganya masing-masing berkontribusi pada PDB 18,80%, 12,71%, dan 11,39%.

Sedangkan sektor lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan minus ialah jasa keuangan, yakni -2,59% dan berkontribusi pada PDB sebesar 4,12%. "Kontraksi jasa keuangan itu karena perlambatan jasa intermediasi perbankan akibat penurunan spread suku bunga referensi dan suku bunga kredit yang disertai penurunan pendapatan sekunder pada bank umum," imbuh Margo. "Kemudian karena ada beban biaya operasional di triwulan IV dan juga penurunan pendapatan dari berbagai usaha asuransi yang ada di Indonesia," tambahnya.

Adapun berdasarkan pengeluaran terhadap PDB, konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor utama sebesar 52,91% dengan pertumbuhan 3,55% (yoy). Ini diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dengan kontribusi 31,01% dan tercatat tumbuh 4,49% (yoy). 

Baca juga: Ekonomi AS Tambahkan Pekerjaan pada Januari Lebih Banyak dari Perkiraan

Ekspor yang tumbuh 29,83% (yoy) berkontribusi sebesar 23,70% terhadap PDB. Konsumsi pemerintah tercatat tumbuh 5,25% (yoy) dan berkontribusi 11,82% terhadap PDB. Sedangkan konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) tercatat tumbuh 3,29% (yoy) dan berkontribusi 1,18% terhadap PDB.

"Pertumbuhan positif juga terjadi dari pengeluaran impor sebesar 29,60% (yoy) dan berkontribusi -20,54% terhadap PDB Indonesia," terang Margo. Dengan capaian perekonomian di 2021, lanjut Margo, PDB per kapita Indonesia tercatat Rp62,2 juta atau setara US$4.349,5 per kapita. Tren PDB per kapita Indonesia turut menunjukkan kenaikan setiap tahun. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya