Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Luhut Tawari Jepang Proyek Pembangkit Listrik di Kalimantan

Insi Nantika Jelita
12/1/2022 19:16
Luhut Tawari Jepang Proyek Pembangkit Listrik di Kalimantan
Menko Marvest Luhut Pandjaitan dan Menteri Perdagangan Jepang Hagiuda Koichi(Dok Kemenko Marves)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan investasi hijau ke Jepang, salah satunya proyek pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan.

Hal ini disampaikan ketika Luhut bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Koichi di Kantor Kemenko Marves di Jakarta, pada Selasa (11/1). “Desember tahun lalu, Presiden Jokowi telah meresmikan ground breaking green industrial park (di Kalimantan Utara) seluas 30 hektare,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (12/1).

Luhut menyebut, pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan telah mampu menghasilkan listrik sebanyak 11 ribu megawatt. Khusus di Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI), Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu digadang pemerintah sebagai kawasan industri terbesar di Indonesia.

Kawasan tersebut akan menggunakan lahan seluas 16.400 hektare dan ditargetkan mencapai 30 ribu hektare. Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Jepang, Luhut juga menjelaskan tentang  pembangunan industri hilir sebagai arah investasi di Indonesia saat ini.

“Saat ini industri hilir untuk nikel lebih berfokus untuk pengembangan strainless steel yang merupakan komponen pembuatan baterai Lithium,” kata dia.

Mengenai hal ini, Luhut meyakinkan bahwa Indonesia memiliki stok bijih nikel yang sangat besar dengan total kapasitas produksi hulu hingga 12 juta ton/tahun. “Industri hilir telah mengubah struktur ekonomi Indonesia sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah,”imbuhnya.

Menteri Koichi menyambut baik usulan Luhut mengenai dialog yang bersifat regular bagi kedua negara.  “Ada beberapa skema diskusi antara pemerintah dan swasta. Nanti kami juga akan diskusikan lebih lanjut lagi. Apapun (skemanya) kami terbuka,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya