Pembukaan Ekspor Batu Bara Diprioritaskan Bagi Tambang yang Penuhi 100% DMO

Insi Nantika Jelita
12/1/2022 17:27
Pembukaan Ekspor Batu Bara Diprioritaskan Bagi Tambang yang Penuhi 100% DMO
Alat berat merapikan tumpukan batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumsel(ANTARA/NOVA WAHYUDI)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjanjikan, ekspor batu bara akan dibuka bagi perusahaan tambang yang sudah memenuhi 100% domestik market obligation (DMO).

Adapun alokasi DMO ialah 25% dari jumlah produksi batu bara tiap perusahaan tambang dalam setahun. Harga DMO batu bara yang dipatok PLN sendiri sebesar US$70 per ton.

"Yang kita prioritaskan adalah bagi para produsen yang memenuhi 100% DMO-nya, ini diberikan prioritas pertama," ungkap Arifin dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/1).

Menurut Arifin, bagi tambang yang belum memenuhi ketentuan tersebut diminta untuk mencukupi kebutuhan batu bara ke PT PLN secara optimal.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Indonesia Alami Krisis Batu Bara yang Esktrem

Menteri ESDM kemudian menegaskan, bagi perusahaan tambang yang tidak bisa mencapai kesepakatan tersebut, akan diberikan sanksi.

"Ketentuan ini dibagi menjadi beberapa kategori dan sanksi disiplin akan kita terapkan dengan jelas," bilangnya.

Soal kapan keran ekspor tersebut dibuka secara penuh, ESDM menunggu laporan dari PLN perihal ketersediaan pasokan batu bara.

Perusahaan listrik negara itu harus mengamankan 20 juta ton batu bara pada bulan ini agar pasokan listrik masyarakat aman.

"Kami menunggu statement dari PLN bahwa jika situasinya sudah bisa diatasi, maka kita akan secara parsial memberikan izin ekspor kembali," pungkasnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya