Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kenaikan Harga Minyak Dunia Berpotensi Hambat Pemulihan Ekonomi

Fetry Wuryasti
11/1/2022 10:05
Kenaikan Harga Minyak Dunia Berpotensi Hambat Pemulihan Ekonomi
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengecek proses pengapalan lifting minyak mentah produksi PHR di Dumai Terminal Oil Wharf, Dumai, Riau(dok.ant)

HARGA minyak dalam satu bulan terakhir mengalami kenaikan dinilai dapat menghambat pemulihan ekonomi. Kenaikan biaya energi mendorong tingginya inflasi.

Mengawali pekan ke dua pada awal tahun 2022, gangguan pasokan di Kazakhstan dan Libya mengimbangi kekhawatiran yang berasal dari peningkatan global yang cepat dalam infeksi Omikron.

Harga minyak naik 5% dalam satu pekan terakhir setelah protes di Kazakhstan mengganggu jalur kereta api dan memberikan tekanan pada produksi di ladang minyak utama.

Sementara pemeliharaan pipa di Libya mendorong produksi turun menjadi 729.000 barel per hari dari tertinggi 1,3 juta barel per hari tahun lalu.

"Kenaikan harga minyak juga didukungan dari meningkatnya permintaan global dan penambahan pasokan yang lebih rendah dari perkiraan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu atau OPEC+," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (11/1).

Produksi OPEC pada bulan Desember naik 70 ribu barel per hari dari bulan sebelumnya, dibandingkan dengan peningkatan 253.000 barel per hari yang diizinkan berdasarkan kesepakatan pasokan OPEC+. Ini memulihkan produksi yang dipangkas pada tahun 2020 ketika permintaan runtuh di bawah penguncian Covid-19.

Perusahaan energi Amerika tersebut memulai tahun baru dengan terus menambah rig minyak dan gas alam setelah meningkatkan jumlah rig pada tahun 2021 setelah dua tahun mengalami penurunan.

Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, naik dua menjadi 588 unit dalam seminggu hingga 7 Januari, tertinggi sejak April 2020.

Secara global, pemerintah di negara maju telah melakukan beberapa pembatasan saat ini sejalan dengan tantangan dari varian Omicron.

"Tentu kenaikan dari harga minyak dan juga penyebaran dari varian Omikron dapat memberikan ketidakpastian pasar dimana saat ini pelaku pasar juga tengah menantikan pemulihan ekonomi pasca pandemi," kata Nico. (OL-13)

Baca Juga: Dua Alasan Ini Membuat Harga Minyak Mentah Merosot



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya