Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dua Alasan Ini Membuat Harga Minyak Mentah Merosot

Mediaindonesia.com
11/1/2022 06:34
Dua Alasan Ini Membuat Harga Minyak Mentah Merosot
Ilustrasi: Aktivitas pengolahan minyak milik PT PHE WMO di perairan Madura, Jawa Timur.(Antara )

Harga minyak mentah merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertekan oleh kekhawatiran tentang permintaan yang dipicu oleh kenaikan global yang cepat dalam infeksi virus korona Omikron serta kenaikan pasokan minyak dari Libya.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret melemah 88 sen atau 1,1 persen, menjadi menetap di US$80,87 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari turun 67 sen atau 0,9 persen, menjadi berakhir di US$78,23  per barel.

Pada awal perdagangan, kedua kontrak naik sekitar 50 sen.

"Harga minyak mengikuti pasar saham yang lebih rendah di tengah kekhawatiran Omikron," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures di Chicago. Pasar juga mundur dari keuntungan awal sesi perdagangan karena Libya mengatakan hasil produksi minyaknya meningkat.

Pasar saham global tersandung lagi, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai tertinggi dua tahun ketika investor memangkas aset-aset berisiko karena spekulasi Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga segera setelah Maret.

Kekhawatiran tentang varian virus korona Omikron merembes ke pasar minyak, mendorong harga lebih rendah. Pekan lalu, harga minyak naik 5,0 persen setelah protes di Kazakhstan mengganggu jalur kereta api dan memukul produksi di ladang minyak negara itu, Tengiz. Sementara pemeliharaan pipa di Libya menurunkan produksi menjadi 729.000 barel per hari (bph) dari tertinggi 1,3 juta barel per hari tahun lalu.

Perusahaan minyak terbesar Kazakhstan Tengizchevroil (TCO) secara bertahap meningkatkan produksi untuk mencapai tingkat normal di ladang Tengiz setelah protes membatasi produksi di sana dalam beberapa hari terakhir, operator ladang minyak tersebut Chevron mengatakan pada Minggu (9/1).

Produksi Libya meningkat pada Senin (10/1), dan kekhawatiran tentang peningkatan produksi Libya menguasai pasar. (Ant/OL-12)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya