Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tolak Pupuk Buruk, Sri Lanka Mesti Bayar Perusahaan Tiongkok

Mediaindonesia.com
08/1/2022 19:05
Tolak Pupuk Buruk, Sri Lanka Mesti Bayar Perusahaan Tiongkok
Seorang pekerja merawat perkebunan teh di distrik selatan Ratnapura, Sri Lanka, pada 3 Agustus 2021.(AFP/Ishara S Kodikara.)

SRI Lanka membayar ke suatu perusahaan Tiongkok sebesar US$6,8 juta meskipun menolak pengiriman pupuk organik karena di bawah standar. Padahal Kolombo berada dalam pergolakan krisis valuta asing.

Bank Rakyat Sri Lanka yang dikelola negara mengatakan telah membayar Qingdao Seawin Biotech Group senilai US$6,87 juta sehubungan dengan penyelesaian di luar pengadilan atas pengiriman tersebut.

Pupuk menjadi salah satu barang yang kekurangan pasokan di Sri Lanka. Akan tetapi pihak berwenang mengatakan pada Oktober tes menunjukkan pengiriman itu terkontaminasi dan melarangnya mendarat di mana pun di pulau itu.

Tiongkok membalas dengan memasukkan bank tersebut ke daftar hitam dan mengancam tindakan hukum internasional terhadap Kolombo.

Beijing merupakan mitra pembangunan utama Kolombo dan telah memberikan pinjaman miliaran dolar AS. Ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Sri Lanka mungkin menuju jebakan utang Tiongkok, meskipun kedua negara telah menolak kekhawatiran tersebut.

Penyelesaian itu dilakukan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi ke pulau itu pada Sabtu (8/1) malam.

Perwakilan Tiongkok melakukan kunjungan dua hari untuk pembicaraan dengan Presiden Gotabaya Rajapaksa dan para pemimpin lain. Ini juga untuk memperingati ulang tahun ke-65 hubungan diplomatik antara kedua belah pihak.

Baca juga: Sri Lanka Siap Hentikan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Sri Lanka awalnya memesan pupuk organik Tiongkok sebagai bagian dari upaya Rajapaksa untuk menjadi negara pertanian organik 100% pertama di dunia. Ini dilakukan menyusul protes luas oleh petani yang mengatakan mengabaikan pupuk kimia akan berdampak kritis terhadap hasil panen. Pemerintah pada Oktober mencabut larangan pupuk kimia yang diberlakukan pada Mei tahun lalu. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya