Sabtu 25 September 2021, 11:55 WIB

Sri Lanka Siap Hentikan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

 Atikah Ishmah Winahyu | Internasional
Sri Lanka Siap Hentikan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

JUSTIN LANE / POOL / AFP
Presiden Srilanka Gotabaya Rajapaksa dalam pidatonya di Forum Energi Internasional PBB pada Jumat (24/9).

 

SRI Lanka akan berhenti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru dan mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. Srilanka telah menetapkan target untuk mencapai 70% dari semua kebutuhan energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2030.

"Srilanka senang menjadi co-lead Energy Compact for No New Coal Power," kata Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dalam pidatonya di Forum Energi Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (24/9).

Pemerintah termasuk Sri Lanka, Chili, Denmark, Prancis, Jerman, Montenegro, dan Inggris telah mengumumkan No New Coal Power Compact untuk menghentikan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara, menurut kelompok advokasi iklim Sustainable Energy for All.

Sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari, dan pembangkit listrik tenaga air kecil dan besar bersama-sama menyumbang setengah dari kapasitas listrik terpasang negara pulau itu, dengan sisanya adalah tenaga batu bara dan minyak.

Pembangkit listrik tenaga air dan terbarukan saat ini menyumbang sekitar 35% dari kebutuhan listrik negara itu.

"Tujuan kami adalah untuk beralih dari bahan bakar fosil, mempromosikan de-karbonisasi, dan menjadikan Srilanka negara netral karbon pada tahun 2050," tuturnya.

Dihadapkan dengan apa yang mereka lihat sebagai ancaman eksistensial, para pemimpin dari dataran rendah dan negara-negara kepulauan memohon negara-negara kaya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu ini untuk bertindak lebih tegas terhadap planet yang memanas.

Sri Lanka adalah negara Asia terbaru yang berjanji mengakhiri pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara baru, mengikuti langkah serupa oleh Korea Selatan dan Jepang awal tahun ini. Asia menyumbang bagian terbesar dari konsumsi batu bara global.

Pengumuman Sri Lanka mengikuti janji Tiongkok untuk tidak membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri di Majelis Umum PBB awal pekan ini.

Tiongkok memiliki investasi yang signifikan dalam proyek infrastruktur dan energi di negara-negara Asia seperti Srilanka dan Pakistan, dan di negara-negara Afrika seperti Kenya.

Rajapaksa menyebut, Sri Lanka juga akan mencegah impor kendaraan berbahan bakar fosil, mendorong adopsi mobil listrik dan investasi dalam energi hijau.

"Saya meminta negara-negara yang memiliki kemampuan yang diperlukan untuk mendukung negara-negara berkembang saat mereka mencoba transisi ini ke pembangkit energi yang lebih berkelanjutan," tandasnya. (Aiw/Straitstimes/OL-09)

Baca Juga

AFP/pascal lachenaud

Bentrokan Buruh dan Polisi Terjadi di Jalan-jalan di Paris Hingga Waduk

👤Basuki Eka Purnama 🕔Minggu 26 Maret 2023, 05:57 WIB
Aksi kekerasan di Saite-Soline di Prancis barat itu terjadi setelah beberapa hari terjadi protes atas reformasi pensiun yang digulirkan...
AFP/Will Newton/Getty Images

Tornado Hantam Mississippi, Sedikitnya 23 Orang Tewas

👤Basuki Eka Purnama, Cahya Mulyana 🕔Minggu 26 Maret 2023, 05:41 WIB
Tornado yang didampingi hujan petir itu melanda kawasan seluas 60 kilometer di Mississippi, Sabtu (25/3) WIB, menghancurkan beberapa kota...
Dok. Kominfo

WSIS Forum 2023: Mendorong Peran Korporasi pada Inklusi Digital

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 18:20 WIB
Kemenkominfo berpartisipasi dalam workshop dengan tema Driving Corporate Action on Digital Inclusion: Ranking 200 Most Influential Tech...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya