Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SAAT ini pandemi covid-19 di Indonesia relatif terkendali dengan angka reproduction rate (Rt) masih tetap di bawah 1. Kasus konfirmasi per 1 juta penduduk berada pada skala yang sangat rendah, yaitu 0,74. Ini jauh lebih rendah dari banyak negara-negara besar lain. Hal tersebut tentu didukung oleh program vaksinasi yang sudah berjalan baik dan akan terus diakselerasi.
Seiring dengan situasi kesehatan yang membaik, kepercayaan diri masyarakat tumbuh kembali untuk kembali beraktivitas. Tren pemulihan ekonomi pun makin terlihat jelas. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021 sebesar 3,51% (yoy). Secara fundamental dari sisi internal, yakni konsumsi, investasi, dan ekspor mulai tumbuh positif kembali.
"Dalam Presidensi G20 Indonesia yang baru saja dimulai, Indonesia akan mendorong kontribusi aktif untuk memperkuat arsitektur kesehatan global pasca pandemi. WHO menginginkan di akhir tahun ini, kita sebagai negara G20 akan mencapai 133 juta orang yang sudah mendapatkan vaksin kedua di Desember ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Joint Side Event Sherpa Track dan Finance Track Presidensi G20 Indonesia bertajuk Empowering Business Colaboration di Jakarta, Rabu (15/12).
Menko Airlangga juga menuturkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cenderung baik dibandingkan negara-negara berkembang lain dengan tingkat kerentanan (vulnerability) relatif rendah. Hal ini ditunjukkan oleh tata kelola yang baik, utang yang terjaga, dan cadangan devisa yang cukup tinggi. "Pemerintah sudah melakukan tiga hal, kebijakan fiskal oleh Kemenkeu, kebijakan moneter oleh Bank Indonesia, dan reformasi struktural. Ini tiga hal yang diapresiasi berbagai lembaga di dunia dan ini akan menyokong pertumbuhan ekonomi di 2022 juga," ungkap Menko Airlangga.
Presidensi G20 Indonesia yang telah dimulai 1 Desember 2021 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk membuat pemulihan ekonomi yang lebih cepat bersama dengan pemulihan seluruh negara di dunia dan menunjukkan kepemimpinan Indonesia guna menjawab berbagai tantangan internasional. Tentu kepentingan nasional juga menjadi perhatian pemerintah Indonesia, yaitu mewujudkan pemulihan ekonomi yang inklusif, berdaya tahan, dan berkesinambungan.
Dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia telah diselenggarakan Pertemuan Pertama Sherpa Track G20 pada 6-8 Desember 2021 di Jakarta. Ini dilanjutkan dengan Pertemuan Pertama Tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral (Finance Track) pada 9-10 Desember 2021 di Bali.
"Working lunch yang dihadiri sekitar 100 pengusaha menjadi pertemuan ketiga. Semoga dalam pertemuan hari ini ada hasil yang lebih konkret. Ke depan, perlu ada prototipe kalau kita bisa menghasilkan vaksin merah putih, bisa tidak kita menjadi donatur ke negara-negara lain, sehingga kita bisa membuat aksi. Lalu, kita juga sedang menjalankan program dalam mengatasi kemiskinan dan inklusi keuangan yang nanti akan bisa ditransfer programnya kepada negara lain," papar Menko Airlangga.
Sejalan dengan kondisi saat ini, Presidensi G20 Indonesia yang mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger atau Pulih Bersama dan mengusung tiga topik utama yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi berbasis Digital, dan Transisi Energi. Ketiga topik utama tersebut akan menjadi area kerja sama yang berpotensi menghasilkan rekomendasi kebijakan yang prorakyat, lebih konkret, dan dapat diterapkan.
"Untuk mencapai hasil konkret, terutama menyangkut ketiga topik utama tersebut, kita memerlukan rencana aksi bersama seluruh stakeholders terkait, terutama dari kalangan dunia usaha, khususnya dari Kadin dan seluruh asosiasi usaha dan peran aktifnya dalam B20," tutur Menko Airlangga. Melalui tiga topik utama Presidensi G20 Indonesia diharapkan KTT G20 tahun depan dapat mengeluarkan rekomendasi berupa G20 Comprehensive Action Plan for Recovery and Business Partnership sebagai salah satu deliverables.
Baca juga: Kemenperin Siap Gelar Puncak Acara Indonesia Halal Industry Award 2021
"Yang terpenting manfaat pelaksanaan G20 diharapkan bisa dirasakan masyarakat luas. Dari kalangan dunia usaha dalam B20 diharapkan juga bisa membuat berbagai kegiatan yang menarik bagi masyarakat," tutup Menko Airlangga. (RO/OL-14)
Pemerintah Indonesia menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU), membuka peluang ekspor baru
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Dokumen IM diserahkan langsung kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann pada Selasa, 3 Juni 2025 di sela-sela rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025 di Paris, Prancis.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu United States Trade Representative Jamieson Greer dalam MCM OECD 2025 di Paris untuk memperkuat kerja sama perdagangan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Wakil Menteri Perdagangan Cile di Paris untuk memperkuat kerja sama ekonomi, dukungan aksesi Indonesia ke CPTPP dan OECD.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri OECD MCM 2025 di Paris dan menyerahkan Initial Memorandum sebagai langkah penting aksesi Indonesia ke OECD.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato pembukaan dalam Rusia–Indonesia Business Dialogue 2025
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PERBEDAAN sikap antara Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kebijakan diskon tarif listrik yang dibatalkan dinilai lemah
Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$360 miliar pada 2030.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved