Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PERHIMPUNAN Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) yang menaungi entitas BPR-BPRS se-Indonesia menatap optimistis ekonomi dan bisnis pada 2022 mendatang. Hal ini terungkap dalam Seminar Nasional Virtual Perbarindo tentang Outlook 2022 yang bertajuk 'Peluang dan Tantangan BPR-BPRS di Tengah Dinamika Bisnis dan Pandemi Covid-19' yang digelar Kamis (9/12).
Apa saja peluang dan tantangan secara makro bagi BPR-BPRS, ekonom senior Ryan Kiryanto mengutarakan bahwa sebentar lagi Indonesia akan tinggal landas (take off) menuju ke era kenormalan baru. Menurutnya, apa yang terjadi di global akan berimplikasi pada ekonomi dan industri keuangan Indonesia dan tentuya terhadap industri BPR-BPRS.
Dunia memang belum selesai menghadapi covid-19, namun menurut Ryan, ada kabar baik yakni Purchasing Managers Index hampir di seluruh negara berada di atas 50. Jika di atas 50 berarti masuk zona ekspansi. Purchasing Managers Index merupakan alat ukur untuk mendeteksi ekonomi suatu negara.
"Posisi Indonesia per Oktober di angka 57. Artinya pada kuartal keempat perekonomian Indonesia sedang bergairah dan ini pararel dengan angka kasus covid-19 harian yang menurun jauh," ungkap Ryan dalam materi seminarnya yang bertajuk 'Global and Domestic Macroeconomic Update'.
Ryan melihat ekonomi Indonesia saat ini sudah menggeliat. Indikasinya bisa dilihat dari kondisi Jakarta saat ini yang sudah mengalami kepadatan lalu lintas. Indonesia juga katanya mendapatkan apresiasi sebagai 5 negara terbaik dalam menangani kasus covid-19 dan saat ini mencapai tahap herd immunity.
"Desain kebijakan yang didesain pemerintah dibuat sedemikan rupa, dirancang serius berbasis data sehingga pencapaiannya luar biasa. Saat ini kita berada di level recovery. Q3 (Kuartal-III) tumbuh 3,51%, tetapi basisnya sudah lebih baik. Kita akan mencapai kekebalan komunal tanpa menunggu semester tahun depan," ujar Ryan.
Sementara di sektor perbankan, likuiditas menghijau. Itu artinya, lanjut dia, semuanya membukukan profit. Risiko kredit juga sudah bisa dimanage serta likuiditas sangat memadai. "CAR kita tinggi sekali 25,24 yang berarti tidak ada isu dengan capital dan risiko perbankan kita. Dan tidak ada masalah likuiditas di bank-bank kita. Semuanya on the track karena kita berada di posisi recovery," jelas Ryan optimistis.
Baca juga: Optimistis Properti Tumbuh di 2022, Triniti Dinamik Segera Serahterima The SMITH
Sementara itu, sepanjang Triwulan III-2021, Perbarindo mencatat bahwa perekonomian global mengalami perbaikan. Hal itu terlihat dari indikator Purchasing Managers Index (PMI) global pada Juli, Agustus, dan September 2021 yang mencapai lebih dari 50. Lantas, harga komoditas makanan dan komoditas hasil tambang di pasar internasional mengalami peningkatan baik secara (q-to-q) maupun (y-on-y). Sementara ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada periode yang sama juga menunjukkan pertumbuhan positif.
Menurut Ketua DPP Perbarindo Joko Suyanto yang hadir sebagai narasumber, keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam mengendalikan pandemi memberikan optimisme bagi seluruh pelaku bisnis dan usaha. "Ini jadi momentum bagi industri BPR-BPRS menatap masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Joko juga mengatakan bahwa optimisme itu juga disebabkan Indonesia akan menutup 2021 dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan 2022 diproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh positif menjadi 5,2%.
Pandemi memang memberikan pengaruh pada kinerja BPR-BPRS. Pertumbuhan aset, DPK, dan kredit/pembiayaan melandai sejak awal pandemi. Alhasil, industri BPR-BPRS juga semakin selektif dalam penyaluran kredit/pembiayaan. Ekonomi yang melambat telah mempengaruhi demand terhadap produk dan jasa yang ditawarkan BPR-BPRS.
"Kalau melihat ketahanan bank saya rasa BPR-BPRS masih sangat baik. Per September 2021, angka CAR BPR 32,01% dan LDR di angka 74%. Ini juga masaih ada ruang yang mencukupi untuk melakukan intermediasi," ujar Joko.
Sepanjang tahun ini, kinerja BPR-BPRS masih terjaga dan tumbuh positif. Per September 2021, total aset BPR tumbuh 8,90% (yoy), penyaluran kredit tumbuh 4,33% (yoy) menjadi Rp123 triliun, dan DPK tumbuh sebesar 11,27% (yoy) menjadi 126 triliun. Hanya saja, kata Joko, ada risiko kredit di mana angka NPL rata-rata BPR berada di atas 5% dan itu menjadi PR bersama serta menjadi prioritas dalam rencana bisnis bank (RBB) di 2022.
Menyangkut persaingan bisnis ke depan, Joko mengingatkan kepada seluruh BPR-BPRS di Indonesia untuk bisa bersaing. "Bagaimana tata kelola yang optimal, kualitas dan kuantitas SDM yang memadai, serta ketersediaan infrastruktur teknologi menjadi penting bagi industri BPR-BPRS," ujarnya.
Dan yang tak kalah penting, katanya, industri BPR-BPRS juga harus bertransformasi pada keinginan market. "Kami berpandangan bahwa ke depan BPR-BPR juga harus hybrid dalam berbisnis. Para milenial juga dipertimbangakan sebagai going concern bisnis BPR-BPRS," imbuhnya. (RO/S-2)
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Persetujuan telah diberikan untuk penerbitan kredit plastik untuk Inoctcle berdasarkan verifikasi daur ulang 84.000 metrik ton limbah plastik
Kejagung juga akan menelusuri aliran dana yang diajukan sebagai modal kerja, namun, diselewengkan.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved