Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengurangi jumlah impor minyak dan gas (migas) yang dinilai masih sangat ketergantungan dari negara lain. Kepala Negara mendorong perusahaan pelat merah itu menyiapkan strategi agar penggunaan mobil listrik dan juga kompor listrik lebih masif.
Ini diutarakan dalam arahan Jokowi ke komisaris dan direksi PT Pertamina dan PT PLN, yang dihadiri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Komisaris Utama (Komut) Pertamina bersama jajaran lainnya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11).
"Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN over supply (kelebihan pasokan). Artinya supply dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina bisa turun," kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
Jokowi berpendapat, impor minyak yang selama ini dilakukan Pertamina ternyata memengaruhi nilai tukar atau kurs rupiah. Pasalnya, Pertamina membutuhkan dolar Amerika Serikat dengan jumlah yang besar untuk membeli minyak.
"Itu memengaruhi currency kita. Setiap bulan Pertamina harus beli dolar dipasar dalam jumlah yang tidak kecil, besar sekali. Oleh sebab itu kita mendorong namanya mobil listrik dan kompor listrik," terangnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berkeyakinan jika Pertamina berhasil mengurangi impor minyak dan gas, dapat berdampak pada neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran nasional.
"Tujuan besarnya negara memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran. Kita sudah berpuluh-puluh tahun tidak bisa diselesaikan, karena problem kita impor minyak terlalu besar sekali," sebutnya.
Saat diminta konfirmasi, Komut Pertamina Ahok enggan berkomentar lebih dalam. Dia menyebut, soal ketentuan impor minyak secara teknis berada di tangan direksi perusahaan pelat merah itu.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan, nilai impor migas Agustus 2021 senilai US$2,05 miliar. Jumlah ini naik 14,74% (mtm) dibandingkan Juli 2021 dan naik 115,75% dibandingkan Agustus 2020.
Sedangkan, impor nonmigas Agustus 2021 senilai US$14,63 miliar alias naik 9,76% (mtm) dibandingkan Juli 2021 dan naik 49,39% (yoy) dibandingkan Agustus tahun lalu. (OL-15)
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menyelesaikan tahapan pemasangan jacket dan topside anjungan lepas pantai OOA.
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Prabowo juga menyambut dengan senyuman dan sempat mengepalkan tangan.
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan Presiden Joko Widodo akan menghadiri Sidang Tahunan MPR serta sidang gabungan DPR dan DPD tahun 2025
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), belum mengonfirmasi kehadiran mereka dalam Sidang Tahunan MPR
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved