Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jokowi Minta Pertamina Turunkan Impor Minyak

Insi Nantika Jelita
20/11/2021 19:20
Jokowi Minta Pertamina Turunkan Impor Minyak
Kapal tanker.(ANTARA/Sigid Kurniawan)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengurangi jumlah impor minyak dan gas (migas) yang dinilai masih sangat ketergantungan dari negara lain. Kepala Negara mendorong perusahaan pelat merah itu menyiapkan strategi agar penggunaan mobil listrik dan juga kompor listrik lebih masif.

Ini diutarakan dalam arahan Jokowi ke komisaris dan direksi PT Pertamina dan PT PLN, yang dihadiri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku Komisaris Utama (Komut) Pertamina bersama jajaran lainnya di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (16/11).

"Kalau kita bisa mengalihkan itu ke energi lain, misalnya mobil diganti listrik semuanya, gas rumah tangga diganti listrik semuanya, karena di PLN over supply (kelebihan pasokan). Artinya supply dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina bisa turun," kata Jokowi dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).

Jokowi berpendapat, impor minyak yang selama ini dilakukan Pertamina ternyata memengaruhi nilai tukar atau kurs rupiah. Pasalnya, Pertamina membutuhkan dolar Amerika Serikat dengan jumlah yang besar untuk membeli minyak.

"Itu memengaruhi currency kita. Setiap bulan Pertamina harus beli dolar dipasar dalam jumlah yang tidak kecil, besar sekali. Oleh sebab itu kita mendorong namanya mobil listrik dan kompor listrik," terangnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berkeyakinan jika Pertamina berhasil mengurangi impor minyak dan gas, dapat berdampak pada neraca transaksi berjalan dan neraca pembayaran nasional.

"Tujuan besarnya negara memperoleh keuntungan dalam bentuk neraca pembayaran. Kita sudah berpuluh-puluh tahun tidak bisa diselesaikan, karena problem kita impor minyak terlalu besar sekali," sebutnya.

Saat diminta konfirmasi, Komut Pertamina Ahok enggan berkomentar lebih dalam. Dia menyebut, soal ketentuan impor minyak secara teknis berada di tangan direksi perusahaan pelat merah itu.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan, nilai impor migas Agustus 2021 senilai US$2,05 miliar. Jumlah ini naik 14,74% (mtm) dibandingkan Juli 2021 dan naik 115,75% dibandingkan Agustus 2020.

Sedangkan, impor nonmigas Agustus 2021 senilai US$14,63 miliar alias naik 9,76% (mtm) dibandingkan Juli 2021 dan naik 49,39% (yoy) dibandingkan Agustus tahun lalu. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya