Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Lakukan Investasi Berkelanjutan, BNC Catat Kenaikan Biaya Operasional

Mediaindonesia.com
19/11/2021 20:15
Lakukan Investasi Berkelanjutan, BNC Catat Kenaikan Biaya Operasional
Jajaran direksi dan komisaris Bank Neo Commerce berfoto bersama seusai RUPSLB awal Oktober 2021 lalu.(Ist)

PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatatkan laporan keuangan kuartal III 2021. Tercatat BNC mengalami kerugian bersih Rp264 miliar yang mana sebagian besar digunakan dan dialokasikan ke berbagai bentuk investasi, antara lain pada investasi teknologi dan keamanan digital, pengembangan sumber daya manusia, serta promosi dan edukasi berkelanjutan tentang bank digital.

Direktur Utama BNC, Tjandra Gunawan, mengatakan bahwa seiring dengan pertumbuhan nasabah BNC di tahun ini sangat signifikan, beban promosi juga bertambah. Per September 2021 aplikasi neobank BNC sudah diunduh lebih dari 10 juta orang. Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya beban operasional BNC sebesar 245,64% menjadi Rp572 miliar di September 2021 (year on year).  

"Rugi bersih ini sudah kami perkirakan karena Bank Neo Commerce masih dalam tahap transformasi menjadi bank digital. Kami terus berupaya untuk memperkenalkan, mengedukasi dan memberikan berbagai manfaat lebih bagi masyarakat sehingga berimbas pada kinerja keuangan di kuartal ini. Bagi kami, 2021 merupakan tahun investasi. Kami bersyukur minat masyarakat menggunakan aplikasi neobank tidak surut dan terus meningkat, karena merasakan langsung manfaat dan kenyamanan bertransaksi di aplikasi kami yang memberikan keuntungan lebih bagi para nasabah," ujarnya di Kantor Pusat BNC, Treasury Tower Jakarta, Jumat (19/11).


Baca juga: Penyaluran Kredit Baru pada Oktober 2021 Melambat


Arus kas BNC per September 2021 mengalami tren positif dengan mencatat peningkatan senilai Rp791 miliar daripada tahun lalu yang mengalami penurunan Rp55 miliar, sehingga dengan adanya peningkatan ini, cashflow dari BNC memiliki proyeksi jangka panjang yang matang. Kinerja keuangan di kuartal III tentu selalu berdasarkan penilaian dan peninjauan yang cermat.

Hingga akhir September 2021, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp3,84 triliun atau meningkat 4,83% jika dibandingkan dengan Desember 2020. Peningkatan ini memberikan dampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih dari Rp127 miliar pada September 2020 menjadi Rp241 miliar di September 2021.  

Dari sisi aset juga terdapat kenaikan yang signifikan, yaitu sebesar 49,16% dari Rp5,4 triliun di Desember 2020 menjadi Rp8,08 triliun di September 2021. Sedangkan dari sisi perolehan dana pihak ketiga (DPK) di September 2021, meningkat 69,3% jika dibandingkan dengan perolehan Desember 2020 menjadi Rp6,67 triliun. Sebagai catatan, beban pemasaran perusahaan di Kuartal III 2021 meningkat drastis 1.346% sejalan dengan terus meningkatnya jumlah nasabah BNC.

Per kuartal III tahun ini, rasio non-performing loan (gross) terhadap total kredit bersih bank turun menjadi 4,36% dari posisi September 2020 sebesar 4,74%. Adapun, loan to funding ratio (LFR) menjadi 57,55% dibandingkan dengan posisi September 2020 sebesar 96,71%. Hal ini disebabkan BNC selektif dalam penyaluran kredit karena masih melihat adanya risiko yang tinggi di tengah pandemi covid-19 ini, sementara dana nasabah diinvestasikan pada surat-surat berharga. (RO/S-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya