Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
BANK Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 melambat dibandingkan September 2021. Hasil survei kepada perbankan menunjukkan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 sebesar 12,7%, lebih rendah dibandingkan SBT 48,9% pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan kelompok bank, perlambatan penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank.
Baca juga: Pemerintah akan Bangun 30 Pusat Persemaian dalam Tiga Tahun
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 diprakirakan melambat pada jenis kredit modal kerja (38,6% dari sebelumnya 62,1%), kredit investasi (5,7% dari sebelumnya 41,7%), dan kredit konsumsi selain KPR (24,8% dari sebelumnya 32,5%).
"Sementara itu, penyaluran baru KPR diprakirakan meningkat menjadi 54,4% dari 50,7% bulan lalu," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Jumat (19/11).
Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 terutama diprioritaskan kepada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, diikuti oleh industri pengolahan/manufaktur dan konstruksi.
Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada Oktober 2021 yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah.
Penyaluran kredit baru diprakirakan kembali menguat pada November 2021, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru November 2021 sebesar 68,3%. Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru yang meningkat diprakirakan terjadi pada kategori
"Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, meningkatnya pertumbuhan kredit baru di November diprakirakan terjadi pada seluruh jenis kredit," kata Erwin.
Perubahan kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada Oktober 2021 diprakirakan tidak lebih ketat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard Oktober 2021 sebesar 0,5%, lebih rendah dibandingkan SBT 1,7% hasil survei pada periode sebelumnya.
Pelonggaran kebijakan penyaluran kredit pada Oktober 2021 diprakirakan dilakukan untuk jenis KMK, KPR, dan kredit konsumsi lainnya, terindikasi dari nilai SBT yang tercatat negatif. Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Oktober 2021 antara lain kondisi/permasalahan sektor riil saat ini, proyeksi ekonomi ke depan, dan toleransi bank terhadap risiko (risk appetite bank).
Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan IV 2021
Untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan IV 2021 hasil survei periode Oktober 2021 sebesar 71,8%.
Berdasarkan kelompok bank, peningkatan secara triwulanan diprakirakan terutama terjadi pada kategori bank umum dan bank umum syariah. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit baru diprakirakan terjadi pada KMK dan kredit konsumsi lainnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei Oktober 2021, kebijakan penyaluran kredit baru untuk triwulan IV 2021 secara umum sedikit lebih longgar dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan IV 2021 hasil survei periode Oktober 2021 yang tercatat negatif sebesar -0,6%. Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih longgar pada triwulan IV 2021 diprakirakan terjadi pada KMK, KPR, dan kredit konsumsi lainnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved