Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
INDONESIA akan fokus pada peningkatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna mempercepat pemulihan ekonomi secara inklusif.
Demikian salah satu strategi yang dipaparkan Presiden Joko Widodo dalam KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders yang dihelat secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (11/11).
Menurut kepala negara, bergeraknya UMKM tidak hanya mampu menjadi jaring pengaman bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga bisa menjadi mesin penyerap tenaga kerja yang sangat besar.
"Pada 2019, di Asia Pasifik, UMKM berkontribusi terhadap 52% PDB dan berhasil menyerap 50% tenaga kerja. Di Indonesia, 64% pelaku UMKM adalah perempuan. Artinya, dengan memberdayakan UMKM, kami juga memberdayakan perempuan," ujar Jokowi.
Presiden juga mengatakan peningkatan inklusi keuangan menjadi salah satu agenda prioritas guna mendorong UMKM naik kelas.
Sepanjang tahun ini, Indonesia memberikan pinjaman lunak dan bantuan lebih dari US$4 miliar bagi 17,8 juta UMKM dan usaha kecil perorangan yang terdampak pandemi.
Baca juga :Industrial Transformation Asia-Pacific Ke-4 Digelar 22-24 November
Tidak hanya itu, pemerintah juga terus bekerja keras membawa sektor tersebut masuk ke ranah digital.
"Sebanyak 8,4 juta UMKM di Indonesia telah memasuki ekosistem digital," tutur mantan wali kota Solo itu.
Selain menyuarakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Jokowi juga membeberkan agenda penanganan perubahan iklim yang dijalankan Indonesia.
Ia menekankan bahwa upaya untuk mengatasi dampak perubahan iklim harus dilakukan secara berimbang antara pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.
"Konservasi hutan dan kekayaan laut, serta tranformasi menuju energi baru dan terbarukan harus menyejahterakan masyarakat bawah. Transisi menuju ekonomi rendah karbon ini harus dilakukan secara adil dan kolaboratif," jelasnya.
Oleh karena itu, dukungan pendanaan dan alih teknologi ramah lingkungan dari negara-negara maju untuk negara-negara berkembang sangat diperlukan untuk mendukung berbagai aksi mitigasi perubahan iklim.
Ia juga memastikan Indonesia menempatkan investasi industri berkelanjutan dan hijau sebagai prioritas penting. Itu ditandai dengan pembangunan kawasan industri hijau, pembangunan rantai pasok industri baterai sampai mobil listrik, serta perdagangan karbon.
"Untuk itu, kami mengundang para investor dan pelaku usaha dari kawasan APEC untuk makin banyak bersinergi dan memanfaatkan peluang yang besar di Indonesia," tandasnya. (OL-7)
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) menghadirkan vending machine berisi produk usaha mikro dan kecil (UMKM) di Pelabuhan Ajibata, Danau Toba,
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
Jambore Koperasi dan UMKM Expo BMC 2025 merupakan wujud komitmen pemerintah daerah mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan koperasi serta UMKM.
INDRAMAYU tak hanya terkenal dengan kelezatan mangganya, tapi kini juga menjadi saksi tumbuhnya semangat wirausaha baru di kalangan ibu-ibu rumah tangga.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan yang dipadati ribuan warga ini disambut antusias oleh pelaku UMKM yang membuka lapak di sepanjang area bebas kendaraan tersebut.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Masuknya genangan rob tak hanya ke permukiman warga di pesisir pantai, tapi sudah meluap sampai ke jalan raya
Menko AHY paparkan tiga langkah konkret atasi urbanisasi dan krisis iklim global di Forum BRICS, fokus pada keadilan sosial, lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Bagi korporasi, penerapan konsep environmental, social, and governance (ESG) menjadi hal yang semakin penting untuk bisa diimplementasikan.
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved