Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENYALURAN kredit melalui platform financial technology atau fintech mencapai Rp249 triliun ke seluruh pengguna atau penunjang hingga Agustus 2021, berdasarkan data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
"Anggota kami sudah melayani lebih 193 juta pengguna transaksi sebagai lender (pemberi pinjaman). Kemudian, sudah diberikan ke sebanyak 479 juta peminjam," kata Ketua Klaster Fintech Multiguna AFPI Rina Apriana dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/10).
Secara detail, dia menjabarkan penyaluran kredit fintech itu terdiri dari 186 juta pengguna individu produktif dengan rentang usia lebih dari 15 tahun. Lalu, dari pelalu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 46,6 juta unit, 132 juta lebih individu yang belum memiliki akses kepada kredit dan lainnya.
"Sedangkan penyelenggara di AFPI yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2021 mencapai 106 perusahaan," terang Rina.
Baca juga : AFPI : Google hingga Perbankan Harus Tutup Akses Pinjol Ilegal
Dengan capaian itu, dia menilai fintech memberi kemudahan untuk mengakses berbagai jenis layanan keuangan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kita bisa menjangkau jauh lebih banyak pengguna hingga ke UMKM di daerah terpencil," katanya.
AFPI memperkirakan, ke depan tren pembiayaan pinjaman digital akan terus meningkat, dengan total kebutuhan pembiyaan UMKM nasional bisa mencapai Rp2.650 triliun.
"Tren penyedia jasa pinjaman digital dari tahun ke tahun menunjukkan potensi pasar yang besar. Kenaikan tersebut dipicu oleh adanya kebutuhan pendanaan yang masih sangat besar dan ada kurang lebih Rp1.600 triliun yang belum terlayani," tutupnya. (OL-7)
Laju pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan kredit perbankan yang hanya mencapai 8,88% secara tahunan dan cenderung terus melambat sepanjang tahun.
Kajian Core Indonesia menunjukkan, pemanfaatan fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) didominasi untuk keperluan usaha.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
Butuh dana cepat? Pelajari cara pinjam uang di Dana Cicil! Proses mudah, syarat ringan, langsung cair. Ajukan sekarang & atur cicilan sesuai kemampuanmu! klik disini
Panduan lengkap cara pinjol di Akulaku: syarat, proses, tips aman, dan risiko yang perlu diketahui. Ajukan pinjaman cepat cair dengan bijak di Akulaku. klik sekarang!
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo).
Anggota Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng, menyambut baik wacana permodalan Koperasi Desa Merah Putih melalui pinjaman Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Menurutnya, perbankan juga perlu menyesuaikan struktur biaya dana, termasuk dana pihak ketiga dan bunga kredit, agar penyaluran kredit semakin efektif.
Bank Indonesia mencatat, sebanyak 38,1 juta UMKM telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk menerima pembayaran.
Harli belum bisa memastikan total kerugian negara dalam kasus ini. Sebagian data yang didapat Kejagung berasal dari laporan masyarakat.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meraup laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan aset mencapai sebesar Rp2.098,23 triliun pada triwulan I 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved