Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Mentan : RI Siap Jadi Ketua Kelompok Kerja Pertanian G20 di 2022

Insi Nantika Jelita
18/9/2021 15:02
Mentan : RI Siap Jadi Ketua Kelompok Kerja Pertanian G20 di 2022
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo( ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kesiapan Indonesia menjadi ketua Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group) G20 di tahun 2022. Hal tersebut disampaikan saat pertemuan menteri pertanian negara G20 pada 17-18 September 2021 di Florence, Italia.

Mentan YSL menegaskan komitmennya dan upaya bersama dalam membangun sistem pangan berkelanjutan yang tahan terhadap guncangan di masa depan, sangat penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan pencapaian agenda SDGs 2030.

“Indonesia berkomitmen penuh untuk siap berkolaborasi dan berbagi pengalaman serta terus memberikan berkontribusi dalam pencapaian tujuan ke-2 dari SDG, yaitu penghapusan kelaparan,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (18/9).

Mentan berharap keberadaan G20 dapat mendorong perdagangan pangan dan pertanian yang terbuka, adil dan transparan untuk memastikan akses pangan bagi masyarakat dunia. Selain itu, dapat penyaluran bantuan pangan internasional melalui lembaga internasional maupun pengadaan cadangan pangan bersama di tingkat regional.

Baca juga: Menkop UKM Lepas Ekspor Biji Kopi Hasil Koperasi ke Arab Saudi

“G20 juga diharapkan melakukan pemberdayaan bagi negara berkembang dan Least Developed Countries (LDC)s dalam kemampuannya memproduksi pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat," kata Politikus NasDem ini.

Pertemuan menteri pertanian G20 di tahun ini mengadopsi Deklarasi/Komunike Menteri Pertanian yang berisikan komitmen dalam mengatasi dampak pandemi terhadap pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2030, kesiapan untuk krisis pangan di masa depan, dan strategi global untuk meningkatkan sistem pangan yang berkelanjutan dan tangguh dalam mendukung sistem ketahanan pangan global.

Bertempat di Palazzo Vecchio, Mentan juga mengaku berkesempatan menyampaikan masukan singkat pada sesi pleno pertama terkait topik tantangan, peluang, dan keberhasilan program pembangunan pertanian di Indonesia dalam transformasi sistem pangan dan pertanian yang berkelanjutan.

Kementan memaparkan, beberpa poin penting yang disampaikannya dalam pertemuan itu adalah tantangan sistem pangan global akibat dampak perubahan iklim, transbondary disease serta pandemi covid-19, peluang dalam inovasi teknologi melalui internasional research center.

“Kami juga sampaikan bagaimana keberhasilan program 5 Cara Bertindak (CB) Kementan dalam merespon dampak pandemi melalui penguatan ketahanan pangan dan upaya kita bersama dalam mewujudkan pertanian yang maju mandiri dan modern,” tutupnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik