Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Teknologi Digital Melesat Ketimbang Pariwisata di KEK Singhasari

Bagus Suryo
30/8/2021 22:20
Teknologi Digital Melesat Ketimbang Pariwisata di KEK Singhasari
Ilustrasi KEK Singhasari(Antara)

PENGELOLA Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyatakan pengembangan teknologi digital lebih cepat ketimbang sektor pariwisata. Sebab, dari sisi bisnis, pariwisata tidak diuntungkan selama pandemi covid-19.

"KEK Singhasari sesuai Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2019
mengembangkan pariwisata dan teknologi," tegas Direktur Utama KEK Singosari David Santoso, Minggu (29/8).

Ia menjelaskan pengembangan teknologi berprinsip 3C, yaitu computing, content, commerce yang terpusat di 44,8 ha dari total lahan KEK mencapai 120,3 ha. Terkait hal itu ia bekerja sama dengan Amazon Web Services dalam hal sosial ekonomi akselerator lab. Bidang garapannya memadukan pendidikan, kesehatan, UMKM dan sektor publik. Kerja sama lainnya dengan Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjadjaran terkait sumber daya manusia starup dan kreator. Adapun KEK menyediakan mentor bidang teknologi.

"Berbagai program sudah diterapkan, kita membuat klaster terintegrasi di dalamnya ada logistik dan UMKM," ujarnya.

Bahkan, pemerintah akan membangun pusat logistik berikat di lahan 3 ha yang dipadukan dengan konten kreatif dan marketing. Saat ini, para
kreator industri kreatif terus berkarya menggandeng Telkom. Di kawasan setempat, pengelola KEK menghibahkan 15 studio untuk ekonomi kreatif masing-masing berukuran 6,5x6,5 meter persegi sebagai tempat produksi.

Di studio itu ada 300 orang kreator dan marketing. Mereka didukung
kredit usaha rakyat Bank BNI dengan target produksi seribu konten kreatif sampai tahun depan. Ia mengungkapkan Dirjen Pendidikan Vokasi dan Pemprov Jatim pun bakal membangun kelas industri untuk 100-150 orang. Pihak KEK sudah berinvestasi mulai investasi badan usaha dan pelaku usaha dengan total Rp1 triliun. Sedangkan andil Pemkab Malang membangun infrastruktur jalan dan fasilitas publik. "Kita punya waktu tiga tahun sejak penetapan pada 27 September 2019," imbuhnya.

Kemajuan KEK Singosari sudah terlihat mulai pelebaran jalan, kelas
industri animasi, film dan 300 konten kreator. Potensi itu dikembangkan melibatkan pemda di Malang Raya.

Bupati Malang Mochamad Sanusi menyatakan KEK Singosari murni ditangani pihak swasta. "Tidak ada APBD di KEK. Pemkab sebatas regulasi dan pembangunan infrastruktur jalan dan air bersih," katanya.

Menurut Sanusi, keberadaan KEK mendorong pertumbuhan investasi sekaligus penguat ekonomi. Nantinya, kunjungan wisata akan meningkat, UMKM pun tumbuh.

Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji pun menyambut KEK Singosari yang meningkatkan ekonomi kreatif. Ekraf di Kota Malang ada 153 fashion, 35 pertunjukan, 60 seni rupa, 553 kuliner, 52 fotografi, 50 kriya dan 81
musik. Semua itu menyerap 2.200 tenaga kerja.

"Ekosistemnya di sana (Kabupaten Malang), tetapi ekrafnya di Kota
Malang," tegas Sutiaji.

Karena itu tim game dan aplikasi terus berkarya yang pasarnya merambah Amerika Serikat, Korea, Jepang dan Malaysia. Sebanyak 8.000 UMKM berdaya, mereka memasarkan produk di pasar digital. "16 pasar rakyat
berbasis digital, produk dipasarkan di marketplace," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya