Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Taliban Berkuasa, Perdagangan Indonesia-Afghanistan tak Terpengaruh

Despian Nurhidayat
29/8/2021 18:06
Taliban Berkuasa, Perdagangan Indonesia-Afghanistan tak Terpengaruh
Taliban berpatroli di Kabul, Ibu Kota Afghanistan(AFP/Aamir Quresh)

KEMENTERIAN Perdagangan menegaskan bahwa perubahan rezim pemerintahan yang terjadi di Afganistan tidak akan memengaruhi kinerja perdagangan luar negeri Indonesia secara keseluruhan. 

Hal itu disebabkan aktivitas perdagangan luar negeri kedua negara masih sangat terbatas di mana bagi Indonesia sendiri, Afganistan memiliki peran yang relatif kecil baik pada sisi ekspor maupun impor. 

"Afganistan berada di peringkat 127 negara tujuan ekspor Indonesia dengan nilai ekspor US$ 21,38 juta pada tahun 2020 dengan kontribusi sebesar 0,013% terhadap nilai total ekspor Indonesia yang mencapai US$ 163,19 miliar," ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BPPP) Kemendag Kasan Muhri kepada Media Indonesia, Minggu (29/8). 

Kasan menambahkan, meskipun kontribusi ekspor pasar Afganistan relatif kecil bagi Indonesia, namun tren pertumbuhan ekspor cukup positif atau mencapai 2,91% dari tahun 2016 sampai 2020). Bahkan di masa pandemi tahun 2020 lalu, ekspor Indonesia ke Afganistan mampu tumbuh positif 36,87% secara tahunan (yoy). 

"Selain itu, pada tahun 2020 yang lalu Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 20,89 juta dari aktivitas perdagangan Indonesia dengan Afganistan," tuturnya. 

Kasan merinci bahwa produk-produk ekspor Indonesia ke pasar Afganistan pun cukup beragam, di nataranya produk industri farmasi, sabun dan preparate pembersih, buah-buahan, minyak atsiri, dan produk kaca/barang dari kaca. 

Baca juga : Pasar Tapering The Fed, IHSG Diperkirakan Bergerak Fluktuatif

Sementara itu, hingga pertengahan tahun 2021, ekspor beberapa produk Indonesia ke Afghanistan dikatakan melonjak cukup besar. Nilai ekspor produk industri farmasi tumbuh 365,69% dari US$ 507,7 ribu (Jan-Jun 2020) menjadi US$ 2,36 Juta (Jan-Jun 2021). 

"Selain itu ekspor minyak atsiri dan produk kaca juga tumbuh sangat baik masing-masing tumbuh 41,03% dengan nilai mencapai US$ 796,7 ribu dan 95,74% yoy dengan nilai US$ 758,2 ribu," ujar Kasan. 

Dari sisi impor Indonesia dari Afghanistan tercatat sebesar US$ 486,6 ribu pada tahun 2020, atau mengalami peningkatan 138,1% yoy. Namun impor Indonesia dari Afghanistan di semester I 2021 mengalami kontraksi cukup besar yakni minus 30,2%. 

Impor Indonesia dari Afghanistan sendiri di antaranya ialah produk kopi, teh, rempah-rempah, biji-bijian berminyak, produk mesin mekanik dan pakain jadi. 

"Ke depan, dengan perkembangan situasi dan roda pemerintahan yang baru di Afganistan akan terus kami monitor, karena Kementerian Perdagangan tetap memperhatikan potensi pasar Afganistan yang terus tumbuh cukup baik agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai pasar potensial produk-produk Indonesia," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya