Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melakukan penandatanganan nota kesepahaman pengembangan agroindustri hortikultura yang berdaya saing dan berkelanjutan melibatkan pemerintah daerah, pelaku usaha dan perbankan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam sambutan virtual menyebutkan upaya ini sebagai bentuk tanggung jawab akseleratif untuk harmonisasi sinergi lintas sektoral guna mengamankan pangan selama masa pandemi Covid 19.
“Kepada Pemerintah Kabupaten Garut, Temanggung, Wonosobo, dan Bantul saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Ini adalah bukti kita mengawal pangan," tutur Mentan.
"Pertanian tidak bisa lagi dihandle dengan cara-cara seperti kemarin, harus ada tindakan akseleratif. Kita harus menemukan cara-cara baru dari hulu ke hilir, tidak hanya lingkup sektoral, tidak hanya nasional tapi terkoneksi dengan semua unsur yang ada kaitannya. Apa yang kita lakukan hari ini adalah bukti nyata,” ujar Syahrul.
Dalam virtual meeting yang diiikuti 2400 peserta ini, dirinya menyebutkan pertanian harus dibangun dengan integritas penuh berbasis kecerdasan artifisial melibatkan ilmuwan dan para pakar. Pertanian dewasa ini, menurut Mentan, tidak lagi terfokus pada produktivitas.
Wujud nyata dari nota kesepahaman ini, tegas Mentan SYL, adalah tercapainya kepastian produksi hortikultura yang berkualitas. Ketika produksi tercapai, petani tidak bingung untuk mencari pasar dikarenakan sudah ada off taker yang siap menerima hasil.
“Di kepala saya, pertanian itu ada petik dan olah. Jadi kita harus tahu berapa serapannya, ditaruh di mana dan di mana marketnya. Jadi MoU hari ini harus ada hasilnya. Di sinilah kita harus punya paradigma yang kuat agar bisa merubah diri, tata kelolanya diperbaiki. Saya bangga, jarang saya menandatangani MoU yang melibatkan off taker,” pujinya.
Nota kesepahaman yang berlangsung hari ini dilakukan antara Ditjen Hortikultura dengan Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo serta Pemkab Bantul
Hadir perusahaan bidang makanan olahan dan perdagangan besar, PT. Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food) dan PT. East West Seed Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan hortikultura. Sementara itu dari sisi distribusi, Kementan menggandeng PT PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero.
Terkait fasilitasi permodalan, pemerintah menggandeng perbankan yakni Bank Jabar dan Banten (BJB). Sehingga ini jelas membantu petani dalam menjalankan usaha agribisnisnya.
“Kami bersama – sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura menanam benih sayuran di Food Estate yang sudah disiapkan contohnya di Temanggung dan Wonosobo. Jadi petani kita diajak menanam benih dan hasilnya akan diambil oleh East West," terang Direktur Utama PT. East West Seed Indonesia, Glenn Pardede.
"Jadi East West Seed sebagai off takernya. Semoga acara ini tidak hanya ditandatangani saja tapi juga bisa berlangsung untuk jangka panjang sehingga petani bisa mengambil manfaatnya,” ujar Glenn Pardede.
Sementara untuk perusahaan bidang makanan olahan dan perdagangan besar PT. Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food) sebagai pengguna akhir memberikan apresiasi luar biasa atas kerja lintas sektoral ini.
“Seneng banget ada progress yang cukup cepat dan terukur sehingga kita dapat melakukan penandatanganan MoU. Kita harapkan dengan penandatanganan ini bisa lebih jelas lagi project-nya. Semoga semuanya lancar dari proses penanaman hingga panen dan sampai di pabrik kita dengan segar,” ucap Purchasing Manager PT. Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food), Yulius.
Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa RNI dan BUMN Klaster Pangan akan meningkatkan kerja sama dengan berperan pada hilir pendistribusian hasil hortikultura.
“Sesuai dengan arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, kami siap berkontribusi pada hilir sektor hortikultura untuk penguatan sektor pertanian,” terang Arief.
Arief menjelaskan bahwa kerja sama ini bukan sebatas penugasan pemerintah melainkan inovasi bisnis BUMN pangan pada pendistribusian sektor pertanian..(RO/OL-09)
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP).
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir dalam forum bisnis yang melibatkan sekitar 30 perusahaan besar, termasuk Pauli Shandong Taiyuan Energy Co., Ltd.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved