Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

TDL Berpotensi Naik Bulan Depan

MI
27/4/2016 10:31
TDL Berpotensi Naik Bulan Depan
(Antara/Darwin Fatir)

TARIF dasar listrik (TDL) untuk golongan listrik nonsubsidi amat mungkin bakal dinaikkan mulai bulan depan atau Mei 2016. TDL berpotensi naik tipis sebesar 0,07% dari besaran bulan ini.

"Ada penaikan, cuma 0,07%. Naik kecil banget untuk nonsubsidi," cetus Direktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir seusai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII dengan PLN di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, penaikan tarif itu lebih disebabkan penaikan harga minyak dunia pada Maret 2016. Sementara itu, inflasi dan kurs rupiah terhadap dolar AS sebagai indikator lain untuk TDL dinilai tidak banyak berpengaruh.

Meski demikian, rencana penaikan itu masih menunggu persetujuan Menteri ESDM. Pengumuman perubahan TDL akan diumumkan pada akhir April. "Tergantung menteri. Kalau Menteri bilang enggak naik, ya enggak usah," jelasnya.

Pada bagian lain, topik yang mencuat dalam RDP, kemarin, ialah terkait perkembangan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt (Mw). Parlemen menilai progres proyek itu lambat, terlihat dari masih sedikitnya pembangkit listrik yang sudah mulai beroperasi komersial (COD) sampai kuartal I 2016.

PLN mencatat dari 35 ribu Mw yang dicanangkan, saat ini baru 123 Mw yang sudah beroperasi, atau baru mencapai 0,3% dari total proyek. Anggota Komisi VII dari Fraksi Gerindra Ramson Siagian pun mengkritik kelambanan BUMN listrik tersebut menggarap megaproyek kelistrikan itu. "Dalam satu tahun saja 1% belum sampai. Padahal, masa kerja pemerintah sudah lewat 1,5 tahun," cetus Ramson.

Saat menanggapi itu, Sofyan Basir menilai pembangunan pembangkit listrik butuh waktu setidaknya 2-3 tahun. Ada proses pembebasan lahan dan pencairan dana yang memakan waktu satu tahun. Setelah itu, baru proses pelelangan dan konstruksi.

Tahun ini, pihaknya menargetkan penandatanganan power purchase agreement sebanyak 19.287 Mw. "Akhir 2016 ada 1.185 Mw target COD dengan pembangkit 7.000 Mw," imbuh Sofyan. (Jes/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya