Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Turnamen Japfa Fide Rated 2025 Rampung, Ini Daftar Juaranya

Dhika Kusuma Winata
15/5/2025 22:12
Turnamen Japfa Fide Rated 2025 Rampung, Ini Daftar Juaranya
Japfa Fide Rated Chess 2025(Dok.HO)

TURNAMEN Japfa Fide Rated Chess 2025 yang digelar sejak akhir pekan lalu di Jakarta rampung digelar. Pada hari terakhir, Kamis (15/5), turnamen mempertandingkan kategori catur cepat alias blitz.

Pada nomor catur kilat 9 babak, IM Yoseph Theolifus Taher keluar sebagai juara. Posisi runner up diduduki IM Mohamad Ervan sedangkan peringkat ketiga oleh IM Nayaka Budhidharma.

Untuk kategori open, pecatur muda FM Zacky Dhia Ulhaq berhasil merebut gelar juara mengemas nilai 7,5 dari 9 babak. Dia berhak atas hadiah sebesar Rp20 juta.

“Agustus nanti, saya akan bertanding di Malaysia. Saya kira uang Rp20 juta cukup untuk mengikuti turnamen di sana," ucap Zacky.

Sementara itu, pada kategori challenger ada Mclung Gunawan Ray yang keluar sebagai juara.

Wakil Ketua Umum PB Percasi Bidang Organisasi, Laksamana TNI Abdul Rivai Ras melihat turnamen kali ini lebih kompetitif. Pasalnya, tak hanya pecatur dari Indonesia yang ikut bertanding tetapi juga dari Australia, Belgia, India, Singapura, Italia, Uzbekistan, Siera Leone, dan Filipina. Para pecatur turut memperebutkan poin elo rating).

"Turnamen kali ini lebih kompetitif. Selain diikuti 367 pecatur dari 28 provinsi dan 8 negara lain, pecatur yang tampil di turnamen ini semakin banyak yang berkualitas," kata Abdul Rivai Ras.

Terkait evaluasi teknis, PB Percasi berencana melakukan pengamanan ketat ke depannya. Pasalnya, turnamen turut diwarnai insiden kecurangan peserta. Hal itu dikatakan Sekjen PB Percasi Hendry Hendratno.

Kecurangan diketahui sempat terjadi dilakukan oleh pecatur atas nama Data Adani yang bertanding di kategori challenger. Dia kedapatan memakai chess engine dengan menggunakan headset di babak 9 saat melawan Ray McLung Gunawan.

Pertandingannya kemudian langsung dihentikan dan yang bersangkutan didiskualifikasi.

“Yang bersangkutan mengaku telah menggunakan chess engine dibantu oleh kakak perempuannya. Karena tindakannya itu, dia didiskualifikasi dari turnamen. Saat ini, dia baru mendapat sanksi sosial sedangkan sanksi dari PB Percasi akan kita bahas nanti,” kata Hendry.

PB Percasi, ujar Hendry, akan melaporkan kejadian tersebut ke FIDE. Adapun pecatur yang menjadi korban kecurangan akan mendapat pengembalian poin.

Pada kesempatan yang sama, Japfa Head of Internal Audit, Ng Iwan, mengapresiasi kolaborasi dengan PB Percasi untuk terus menggelar kompetisi dan pembinaan yang sudah dijalani sejak lama.

“Terlepas adanya insiden di turnamen ini, Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara Japfa dengan PB Percasi yang telah berlangsung selama 26 tahun. Semoga kolaborasi ini akan terus berlanjut,” ucapnya. (M-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya