Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Garuda Berharap Pendapatan dari Perjalanan Umrah Jemaah Indonesia

Insi Nantika Jelita
19/8/2021 19:45
Garuda Berharap Pendapatan dari Perjalanan Umrah Jemaah Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh.(CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) mengharapkan dengan dibukanya secara full perjalanan Umrah 2021 dari penerbangan Indonesia, akan mendatangkan pundi-pundi pendapatan yang lebih banyak.

Meski tidak menyebutkan secara rinci, Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengklaim sudah banyak animo dari calon penumpang maskapai itu yang menginginkan perjalanan umrah.

"Yang menjadi pertanyaan besar kita apakah umrah akan dibuka pada Oktober ini langsung dari Indonesia. Anda tahu, ketika umrah di buka, swing pendapatan kita akan jauh meningkat, karena antrean sudah sangat tinggi," ucap Irfan Public Expose Insidentil GIAA 2021 secara virtual pada Kamis (19/8).

Dengan adanya perjalanan umrah dari Indonesia, diyakini Irfan bisa meningkatkan jumlah penumpang maskapai tersebut, yang pada semester awal tahun ini hanya berhasil mengumpulkan 870 ribu penumpang.

Irfan pun mengaku telah kehilangan kesempatan dalam meraup jumlah penumpang dari perjalanan ibadah Haji tahun ini. Pasalnya, pemerintah Indonesia memutuskan tidak menggelar penyelenggaraan Haji 1442 Hijriah/2021 M karena tidak mendapatkan izin dari Kerajaan Arab Saudi.

"Dalam outlook 2021 ini, kami ada berapa hal yang diharapkan, setelah ibadah haji terlewat (dibatalkan) itu (Garuda) mengalami problem," terang Irfan.

Masalah lainnya juga yang disoroti Dirut Garuda ialah soal syarat perjalanan udara pembatasan aktivitas atau PPKM ini, yang dianggap berdampak pada menurunnya minat calon penumpang maskapai itu untuk berpergian.

"Masalah kedua bagaimana pembatasan dalam negeri khususnya antar pulau, karena hari ini diperkenankan Jawa-Bali menggunakan antigen dan vaksin, tapi syarat tes PCR (berlaku) di luar pulau," urai Irfan.

"Kami tentu berharap tidak lama lagi  antigen dan syarat vaksin akan menjadi lebih mudah (untuk penumpang) dibandingkan PCR," tandasnya. (Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya